Limawaktu.id - Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat XIV tahun 2022 (Porprov Jabar XIV 2022) mendatang akan berlangsung di sembilan daerah kota dan kabupaten di Jabar. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan Porprov Jabar atau dulu lebih dikenal Porda Jabar, yang biasanya hanya digelar di satu atau dua daerah.
Seperti dilansir deskjabar.com, semula Porda Jabar 2022 akan digelar di tiga daerah penyelenggara utama, yakni Kota Tasikmalaya yang juga sebagai tempat pembukaan dan penutupan, kemudian di Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung Barat. Namun dalam perkembangannya, Kota Tasikmalaya batal menjadi penyelenggara dan posisinya diganti oleh Kabupaten Ciamis.
"Dengan situasi dan kondisi yang sudah disampaikan oleh pejabat Kota Tasik, maka posisi Kota Tasik digeser ke Kabupaten Ciamis. Kota Tasik statusnya sebagai peserta atau kontingen Porprov," ujar Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin.
Kabupatan Ciamis sebagai pengganti Tasikmalaya akan menggelar 9 cabor sekaligus menjadi daerah pelaksanaan pembukaan dan penutupan Porda Jabar 2022, kemudian Subang akan menyelenggarakan 16 cabor dan Kabupaten Bandung Barat 21 cabor.
Selain tiga daerah utama penyelenggara, Porda Jabar 2022 juga akan didukung oleh enam kabupaten dan kota sebagai penyangga penyelenggara. Keenam daerah tersebut adalah Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Karawang, Kota Banjar, dan Kota Cirebon.
Kabupaten Garut akan menyelenggarakan 10 cabor, Kabupaten Tasikmalaya 3 cabor, Kabupaten Pangandaran 5 cabor, Kota Banjar 2 cabor, Kabupaten Karawang 1 cabor, kemudian Kota Cirebon akan menyelenggarakan 6 cabor. Porda Jabar 2022 nanti akan mempertandingkan 76 cabor, terdiri dari 57 induk cabor dan 19 subcabor dengan 943 nomor pertandingan.
Jumlah cabor yang dipertandingkan di Porda Jabar 2022 ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan Porda sebelumnya yang digelar di Kabupaten Bogor pada 2018. Saat itu, dipertandingkan 879 nomor pertandingan dari 60 cabor.
"Pertimbangan penentuan cabor dan nomor ini tentu merujuk pada PON, SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade sebagai investasi keprestasian kita," pungkas Ahmad.
