Limawaktu.id - Bone FC sukses menggulung Maung Anom FC dengan skor telak 5-0 dalam
Pertandingan Piala Soeratin U-15 Group D yang digelar di Lapangan Pusdikjas, Kota Cimahi, Selasa (12/11/2019).
Namun dibalik kemenangan telak itu, Bone FC merasa dirugikan dengan persyaratan yang diajukan oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSS) Jawa Barat.
Sebab, tim asuhan legenda Timnas Indonesia, Rochi Putiray justru seolah bertindak layaknya penyelenggara kompetisi. Mereka seperti wajib menyediakan lapangan pertandingan, perangkat pertandingan, dan akomodasi peserta pertandingan lainnya.
Manajer Bone FC U-15, Ray Manurung, mengatakan persyaratan yang wajib dipenuhi timnya diberitahukan oleh pihak Asprov sangat mepet, yakni dua pelaksanaan kompetisi.
"Kalau pemberitahuan soal lapang memang dari beberapa bulan lalu. Tapi 2 hari sebelum hari H, kami wajib menyediakan wasit, ballboy, bola, bendera fairplay, sampai speaker juga jadi tanggung jawab kami," ujar Ray saat ditemui di Lapangan Pusdikjas, Kota Cimahi, Selasa (12/11/2019).
Belum lagi, kata Rau, laga Piala Soeratin U-15 di Lapangan Pusdikjas yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi grup D, juga menjadi laga pertandingan bagi grup A.
"Kan harusnya cuma buat grup D, karena kami tuan rumahnya. Jadi kami bertanggung jawab menyelenggarakan pertandingan untuk 2 grup. Padahal kita tahu, semua peserta kan membayar biaya pendaftaran yang sama," jelasnya.
Lebih parahnya, akomodasi transportasi dan penginapan bagi anggota grup A serta akomodasi wasit menjadi tanggungan Bone FC sebagai tuan rumah. Menurut Ray, hal tersebut jadi mengganggu persiapan dan fokus timnya untuk memainkan laga melawan tim peserta Piala Soeratin U-15 lainnya.
"Harusnya kami fokus sebagai peserta malah fokus juga sebagai panitia penyelenggara. Akhirnya kami protes, tapi perwakilan Asprov yang datang di rapat sehari sebelum hari H, tidak bisa mengambil keputusan," bebernya.
