Limawaktu.id, - Komisi III DPRD Kota Cimahi meminta Disbudparpora dan Dinas PUPR Kota Cimahi untuk mempercepat proses lelang pembangunan Stadion Sangkuriang, karena jika tidak segera dilakukan dikhawatirkan pembangunannya tidak bisa dilaksanakan tepat waktu.
Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi H. Enang Sahri Lukmansyah mengungkapkan, pihaknya memanggil Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) , terkait dengan progres rencana pembangunan Stadion Sangkuriang, mengingat pembangunan Stadion Sangkuriang merupakan proyek prestisius dan akan menelan biaya yang cukup besar yakni Rp 270 Miliar untuk dua tahap.
“Kami mempertanyakan konsep yang disiapkan untuk pembangunan Stadion Sangkuriang, mengingat kondisi lahannya yang hanya 2.7 hektar,” jelasnya, Rabu (17/3/2021)
Menurutnya, dengan anggaran yang tinggi dan kondisi lahan yang tidak begitu luas, Satidon sangkuriang belum memenuhi syarat sebagai Stadion bertarap Internasional, regional atau nasional.
“Ada ketentuan luas sebuah stadion untuk taraf internasional luasnya 170 ha, untuk type regional 120 ha dan nasional 60 hektar, sementara luas Stadion Sangkuriang hanya 2,7 Ha, kami mempertanyakan konsepnya akan dibangun type seperti apa, mereka menjelaskan konsepnya adalah menggunakan basement , “ katanya.
Tak hanya itu, Dewan juga memperatanyakan jika stadion tersebut sudah dibangun apakah Pemkot memiliki cukup anggaran untuk pemeliharaannya, karena untuk Stadion jalak harupat atau GBLA dalam sebulannya memerlukan dana pemeliharaan sekitar Rp 2 Milliar, bebrarti dalam setahun dibutuhkan anggaran Rp 24 Milliar untuk biaya pemeliharaan.
“Saya mengusulkan agar DED nya dirubah tidak membuthkan dana 270 M tapi 110 M sudah cukup, bukan tidak mau megah, namun harus disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita, “ paparnya.
Selain itu, dalam pertemuan antara Komisi III dengan Disbudparpora dan PUPR juga terungkap jika lelang untuk pembangunan Stadion sangkuriang tersebut baru akan dimulai pada Agustus 2021. Pihaknya khawatir jika lelangnya baru dilakukan pada Agustus, pekerjaan proyeknya dikhawatirkan tidak akan cukup waktu.
“Kami meminta agar pelelangan segera dilakukan supaya tidak terjadi keterlambatan pembangunan fisiknya,” bebernya.