Senin, 7 Agustus 2023 18:26

WIJS 2023 Targetkan Investasi Rp70 Triliun

Reporter : Iman Nurdin
Pemprov Jabar dan Bank Indonesia kembali berkolaborasi untuk mensukseskan WIJS 2023 denga target investasi Rp70 triliun, pada Japri vol 130, Senin (7/8/23) di Gedung Sate.
Pemprov Jabar dan Bank Indonesia kembali berkolaborasi untuk mensukseskan WIJS 2023 denga target investasi Rp70 triliun, pada Japri vol 130, Senin (7/8/23) di Gedung Sate. [Iman]

Limawaktu.id  -  West Java Investment Summit (WIJS) 2023 akan melakukan penawaran 11 project ready to offer dengan nilai Rp70 triliun. Pada WIJS kali ini Pemerintah Provinsi Jabar kembali berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk melakukan penawaran pada investor.

"Kesebelas project yang ditawarkan tersebut berasal dari pelbagai institusi, baik pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta. Berdasarkan pengalaman  peminat investasi di Jabar meliputi Asia, Eropa dan Amerika dengan berbagai lini," kata Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yulistiani  pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) bertema "West Java Investment Summit 2023 'Invest In Sustainable Growth" di Gedung Sate, Senin, (7/8/23).

Nining mencontohkan, Timur Tengah, lebih banyak energi terbarukan. Sementara di kawasan Asia, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan China mengembangkan di ekosistem Electric vehicle (EV). Bahkan tidak hanya EV  tetapi termasuk membangun komponen dan baterainya sehingga memerlukan suatu ekosistem. 

"Di Jawa Barat  diminati karena ekosistem sudah terbangun. Dan itu diminati para investor," paparnya.

Kesebelas proyek siap tawar ini, lanjut Nining, dipastikan sudah lengkap mulai dari  kajian detail engineering design (DED).  Dengan demikian project ini tinggal dijalankan investor yang ada beberapa daerah di Jabar, termasuk Kawasan Rebana.

"Di Kawasan Rebana kita sudah ada termasuk pabrik ban pesawat terbang di Majalengka.  Kemudian kawasan Karawang, Bekasi ada di kawasan industri. Kita lihat di semua lokasi," katanya.

Dia memahami kendala investasi  ini kurang gencarnya promosi dan informasi bagi calon investor. Untuk itulah. Pemprov Jabar  berupaya melakukan promosi, menawarkan potensi untuk dikembangkan.

"Jika investor masuk, maka penyerapan tenaga kerja akan optimal terserap. Dalam lima tahun terakhir telah masuk investasi sekitar Rp658 triliun. Nilai tersebut nyatanya mampu menyerap 653 ribu tenaga kerja," cetusnya.

Perbandingannya, kata Nining, Rp1 triliun investasi, rata-rata 1050 orang tenaga kerja terserap. "Ini Valid. Kami optimis bila kita teruskan mekanisme investasi yang dibangun selama ini, akan meningkatkan tenaga kerja," imbuhnya.

Meski begitu, Nining mengarahkan perlunya peningkatan pendidikan dan vokasi agar sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Untuk itu pihaknya secara aktif mendekati stakeholder untuk membangun peta jalan pendidikan di Jabar.

Sementara itu, hal senada dikatakan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono. Menurutnya,  perlu membangun kemitraan dalam pengembangan pendidikan dan vokasi. 
"Salah satunya buktinya di Jababeka, di mana  lulusan salah satu sekolah di kawasan tersebut diserap semua oleh perusahaan," ungkap Bambang.

Dia berharap, gelaran WJIS ini dapat menangguk investasi sebanyak-banyaknya di Jawa Barat. Secara langsung memberikan dampak penyerapan tenaga kerja sekaligus kestabilan inflasi.

"Ketika inflasi terjaga,  daya beli masyarakat terjaga. Secara tidak langsung berasal dari WJIS dengan mengundang investasi di Jawa Barat," pungkasnya.

Baca Lainnya