Limawaktu.id, Netizen di Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah mempertanyakan proses hukum yang dilakukan aparat penegak hukum soal dugaan kasus pelecehan seksual kepada seorang anak dibawah umur yang hingga kini masih belum ada kejelasan, bahkan pelaku yang diduga merupakan salah seorang oknum seorang kepala desa masih bebas berkeliaran.Padahal masayarakat desa setempat sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Toli-toli.
Pemilik Akun Ariyantho Fatah di Grup Facebook Bukan Toli-toli Bicara menulis, “Ada yang tahukah kasus yang ada di Desa Bajungan, kenapa makin lama makin tidak jelas, saya sedikit mau bertanya untuk semua teman-teman ada jalankah bisa dibebaskan kasus pemerkosaan anak dibawah umur, sekarang pelaku berada diluar tahanan, dengan alasan penangguhan penahanan apakah karena dia banyak uang,?” tulis dia.
Unggahan tersebut mendapatkan beragam reaksi dari anggota di Grup Facebook Bukan Toli-toli Bicara tersebut.


Sementara, salah seorang anak dibawah umur sebut saja Mawar mengaku telah terjadi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum kepala desa kepada dirinya.
Dikatakan Mawar, saat kejadian tersebut dirinya sedang memetik sayur lagi ada pak kades lalu disuruh naik keatas, pa kades bilang jangan takut naik sini. Kades bilang jangan takut terus kades kasih uang 5 ribuan dan bertanya ada beras di rumahmu. Lalu kades meraba-raba dada dan memasukan tangannya ke kemaluan terus sampai akhir nya didorong ke tempat tidur telentang dan dimasukan kemaluannya kades.
“Setelah itu kades bilang jangan kau kasih tahu siapa siapa, terus mereka pulang dan adeknya bilang kenapa celananya berdarah lalu Mawar bilang dia diperkosa oleh kades,” jelasnya.
Data yang dihimpun Limawaktu.id, peristiwa yang terjadi di Kampung Ogomoinit Desa Bajungan Kecamatan Galang tersebut sudah dilaporkan kepada kepolisian setempat oleh masyarakat dan paman korban pada 10 Juni 2023 dengan terlapor berinisal Sur, seorang oknum kepala desa. Laporan diterima pada sekitar pukul 17.00 WITA sesuai dengan Surat tanda penerimaan laporan bernomor : TTLP/127/VI/2023/SPKT/Polres Tolitoli/Polda Sulteng.
“Yang memberikan laporan adalah masayarakat dan paman korban,” terang narasumber yang enggan disebutkan namanya kepada Limawaktu.id, Kamis (27/7/2023).
Tak hanya itu, atas laporan tersebut, pihak Polres Toli-toli sudah melakukan pemanggilan kepada beberapa orang saksi pada Senin 19 Juni 2023.
Sementara, Ketua Persatuan Pemuda Peduli Adat (Perpedat) Kabupaten Toli-toli Ahmad Yahya Bantilan menyebutkan, dirinya pernah mendapat beberapa laporan terkait dengan ulah oknum kepala desa tersebut. Menurut laporan yang masuk perbuatan yang dilakukan oknum kepala desa tersebut bukan hanya sekali saja.
“Ada beberapa orang yang datang kepada saya menceritakan ulah dari oknum kepala desa tersebut dan menyatakan siap disumpah untuk menjadi saksi,” sebutnya.
Tak hanya itu, kata Yahya, ada laporan juga dari seorang perempuan yang dijanjikan menjadi aparat desa namun apa yang dijanjikan tidak terealisasikan.
“Oknum Kepala desa tersebut punya ruangan khusus yang dilengkapi spring bed. Kalau orang ini bisa lolos maka kiamat di desa , faktanya hasil pertanian hasilnya jelek, “ paparnya.
Atas peristiwa yang terjadi di desa tersebut banyak warga yang siap untuk melakukan aksi demo. Bahkan saat dirinya diundang oleh ibu-ibu pengajian mereka yang terdiri dari puluhan orang menyatakan diri siap untuk bergabung untuk mengikuti aksi demo terkait dengan ulah dari oknum kepala desa tersebut.
Dia berharap kepada Kapolres yang baru saja beberapa hari menjabat agar kasus yang terjadi di Toli-toli ini diselesaikan secara hukum termasuk kejadian asusila yang banyak terjadi di Toli-toli tetapi tidak tuntas.
"Saya berharap banyak kepada Kapolres untuk tidak tebang pilih tidak melihat siapa pelakunya. Kalau polisi masih tebang pilih maka akan rancu,” tuturnya.
Dia melanjutkan, belum lama ini dia melakukan komunikasi dengan Kapolres yang baru terkait dengan kondisi di Toli-toli. Setelah komunikasi tersebut lalu dia melakukan muyswarah dengan warga disini untuk melakukan silaturahmi bersama Kapolres untuk menyampaikan kejadian pelecehan seksual ini.
“Polres Toli-toli dikatakan warga disini sudah masuk angin,” pungkasnya.