Limawaktu.id, Kota Cimahi - Hampir di seluruh wilayah Cimahi, tepatnya di 3 kecamatan se Kota Cimahi, warga terpaksa harus antri untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 Kilogram atau biasa disebut si melon.
“ Warga Cimahi berduyun - duyun untuk mengantri beli gas elpiji 3 kg, kondisi ini sangat miris,” ungkap warga Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara, Rini, kepada Limawaktu.id, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, antrian warga bisa sampai berjam-jam untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram tersebut. Hal ini tentu saja dikeluhkan warga karena menghabiskan waktu yang lama.
“ yang bikin sedih ketika melihat orang yang sudah tua atau lansia harus mengantri gas elpiji karena mereka sangat membutuhkan untuk keprluan sehari-hari,” katanya.
Hal yang sama terjadi di Kleurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan. Bahkan ada warga yang nekat menghentikan truk agen gas melon yang baru tiba, berharap mendapatkan pasokan gas lebih cepat.
Warga juga mengeluhkan sistem baru yang diberlakukan oleh pemerintah karena membuat ribet. Proses ini menjadi semakin menyulitkan, terutama bagi ibu rumah tangga yang sehari-harinya menghabiskan waktu di dapur.
“ Yang menjadi kendala adalah untuk rumah tangga hanya dapat satu tabung saja. Ini makin susah juga kalau tiba-tiba habis pas sedang masak,” tambahnya.
Warga lainnya, Situ Sadiah (53) juga merasa frustasi karena harus kembali ke rumah dengan tangan kosong. “Kata yang punya pangkalan, udah habis sama yang daftar dari pagi,” ungkapnya dengan wajah kecewa.
Pemilik pangkalan gas, Irfan Harmansyah, menjelaskan bahwa permintaan gas LPG 3 kilogram meningkat sejak adanya larangan penjualan secara eceran. Namun, ia mengaku tidak bisa memenuhi permintaan tersebut karena keterbatasan pasokan.
“Pangkalan saya cuma dikasih 100 tabung dari agen. Itu sudah harus mencukupi. Untuk UMKM dikasih 2 tabung, kalau rumah tangga 1 tabung saja,” ujar Ivan.