Jumat, 8 September 2023 18:50

Wapres Singgung Distribusi Kekayaan dan Pendapatan yang Tidak Merata Sebagai Pandemi Global

Reporter : Bubun Munawar
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin,  menjadi Keynote Speech Pada High Level Dialogue World Islamic Entrepreneur Summit 2023 di Padang, (8/9/2023).
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, menjadi Keynote Speech Pada High Level Dialogue World Islamic Entrepreneur Summit 2023 di Padang, (8/9/2023). [BPMI/Setwapres ]

Limawaktu.id, Padang - Ada begitu banyak forum yang membahas tentang visi pertumbuhan ekonomi dan bagaimana merealisasikannya. Sebagian data tentang pertumbuhan ekonomi menghadirkan optimisme yang perlu terus dihidupkan agar semangat   untuk bergerak demi merealisasikan kesejahteraan juga terus menyala.Di lain pihak, kita tidak dapat menutup mata terhadap persoalan global yang semakin memburuk, yaitu masalah ketimpangan, baik di dalam negara maupun antar-negara.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, saat menjadi Keynote Speech Pada High Level Dialogue World Islamic Entrepreneur Summit 2023 di Padang, (8/9/2023).

Menurutnya, Distribusi kekayaan dan pendapatan yang tidak merata telah menjadi sebuah pandemi global yang membutuhkan penanganan serius dari para pemimpin politik dan bisnis. Penyelesaian persoalan ini adalah pilihan politis yang mesti dilakoni secara sadar dan sengaja, agar pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan.

“Lanskap perekonomian dunia dalam dua dekade terakhir diyakini telah memperparah jurang ketimpangan. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua, khususnya negara-negara berkembang, untuk mengoptimalkan segala kesempatan yang mengemuka di tengah begitu menantangnya kondisi ekonomi dan geopolitik global, untuk membangun demokrasi ekonomi,” terangnya.

Dikatakannya, Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah sangat potensial untuk digerakkan sebagai bagian dari upaya pembangunan perekonomian yang inklusif, adil, dan berkelanjutan, apalagi karena jumlahnya yang dominan dan sebarannya yang luas.

“Pemerintah Indonesia secara serius mengembangkan ekosistem kewirausahaan di Indonesia, antara lain melalui regulasi yang mengatur tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional,” katanya.

Wapres menambahkan, Dukungan lain yang disediakan Pemerintah mencakup insentif dan penyediaan infrastruktur, penyiapan Sumber Daya Manusia, sumber pembiayaan, kemudahan akses pasar, hingga penyediaan pendidikan dan pelatihan.

Arahnya adalah menciptakan wirausaha baru, kemudian mendorong mereka untuk naik kelas menjadi wirausaha yang mapan dan sanggup menjadi mentor bagi wirausaha lainnya. Model bisnis tematik kewirausahaan dikembangkan melalui skema wirausaha pemuda, wirausaha perempuan, wirausaha sosial, wirausaha desa dan wirausaha teknologi.

“Ikhtiar Indonesia dalam mewujudkan kemajuan dan pembangunan ekonomi yang lebih baik juga dilakukan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru yang menjanjikan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, Beberapa hari yang lalu dalam acara ASEAN Business Awards 2023 di Jakarta, saya sampaikan pengalaman Indonesia dalam mendukung UMKM di dalam negeri, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi pesantren.

 Indonesia memiliki puluhan ribu pesantren sampai ke pelosok negeri, dan saat ini lebih dari 4 juta santri tengah menimba ilmu di pesantren. Itu sebabnya, pengembangan ekonomi di lingkup pesantren menjadi bagian dari strategi untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Sementara itu, visi Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia juga terus dikerjakan lewat strategi pengembangan sektor unggulan industri halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, kewirausahaan syariah, serta infrastruktur dan ekosistem pendukung.

“Indonesia optimis bahwa prospek ekonomi syariah skala global akan makin cerah, terlebih dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia,” pungkasnya.

Baca Lainnya