Cimahi - Tuti Supriyanti (46), Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi harus mengubur keingiannya untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Ia bersama suaminya merupakan CJH yang gagal berangkat tahun ini bersama ratusan CJH lainnya setelah adanya keputusan pembatalan pemberangkatan haji oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI menyusul adanya Corona Virus Disease (Covid-19).
"Saya dapat kepastian pembatalan keberangkatan itu dari grup KBIH kemarin, setelah ada pengumuman dari Menteri Agama," ungkap Tuti saat ditemui, Rabu (3/6/2020).
Tuti yang berprofesi sebagai seorang guru di SMK Kota Cimahi mengaku sudah menunggu selama delapan tahun agar bisa menunaikan ibadah ke tanah suci. Namun terpaksa harus tertunda dan menunggu selama setahun lagi.
"Kecewa dan sedih saat menerima kabar tersebut. Tapi mau gimana lagi," tuturnya.
Untuk bisa merealisasikan niatnya ke Tanah Suci, Tuti menyisihkan sebagian gajinya sebagai guru untuk ongkos naik haji sejak tahun 2008. Selama itu pula ia terus mempersiapkan fisik dan mentalnya.
"Untuk daftarnya baru tahun 2012. Jadi engga langsung, sambil menguatkan niat dulu selama nabung itu," terangnya.
Berdasarkan jadwal, ia dan suami beserta rombongan akan berangkat ke tanah suci pada tanggal 26 Juni pada keberangkatan pertama. Pelunasan pembayaran biaya ibadah haji pun sudah dilakukan.
"Paspor semua sudah di KBIH, tinggal menunggu visa saja. Kalau manasik, tes fisik, dan cek kesehatan semua sudah dilakukan," katanya..
Namun akhirnya ia dan suami menerima keputusan penundaan keberangkatan lantaran tidak ingin memaksakan niat beribadah padahal kondisi sedang tidak aman akibat pandemi Covid-19.
"Kalau sampai sakit, rumah sakit di sana juga tidak bisa menampung. Akhirnya ikhlas menerima pembatalan karena demi keselamatan juga," tandasnya.