Limawaktu.id - Badan Klimatologi Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, posisi topan hagibis pagi semakin jauh dari wilayah Indonesia sehingga tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di Indonesia.
Sebelumnya, Topan Hagibis menerjang sejumlah wilayah di Jepang yang mengakibatkan korban tewas hingga 18 orang. Posisinya mulai menjauh dan menuju Samudera Pasifik. Walaupun masih dalam skala kuat, namun intensitas Topan Hagibis mulai menurun. Saat ini kecepatan angin di pusat typhoon adalah 60 knots sedangkan 12 jam sebelumnya adalah 75 knots.
"Dalam 24 jam kedepan diperkirakan Topan Hagibis akan menurun intensitasnya. Jadi tidak ada pengaruh ke cuaca dan kondisi perairan di Indonesia," ujar Kepala BMKG Klas I Bandung, Tony Agus Wijaya, berdasarkan rilis dari BMKG pusat, Senin (14/10/2019).
Sedangkan soal kondisi cuaca hari ini, pihaknya memprediksi pada pagi hari cenderung cerah dan berawan. Pada sore hari baru muncul potensi hujan intensitas ringan. Adapun potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia lainnya, lebih dipengaruhi oleh adanya daerah tekanan udara rendah di wilayah Indonesia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin yang memanjang dari Semenanjung Malaysia hingga Laut Sulawesi.
"Jadi kalau untuk wilayah Jawa Barat cenderung cerah berawan. Potensi hujannya pun hanya hujan lokal intensitas ringan hingga sedang," jelasnya. Belakangan hujan yang terjadi semakin sering meskipun intensitasnya kecil hingga sedang lantaran peralihan musim dari kemarau ke hujan semakin dekat. "Sekarang sudah di pertengahan Oktober, perkiraan kami akhir Oktober ini sudah masuk musim hujan sepenuhnya. Sekarang sedang pancaroba," tegasnya.