Limawaktu.id - Kondisi kesehatan Rifki Mauludina, anak salah seorang loper koran warga RT 06 RW 15 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi sungguh memprihatinkan. Sejak tiga tahun lalu anak berusia 12 tahun ini dalam kondisi lumpuh usai mendapatkan suntikan rubella saat duduk di kelas 3 dan 5 Sekolah Dasar.
Orang tuanya berharap ada perhatian dari pemerintah, karena kondisi ekonominya terbilang kurang mampu. Sudah diusulkan untuk mendapatkan jaminan kesehatan gratis untuk dia, tapi selalu tidak terdaftar, padahal RT dan RW setempat beberapa kali mengusulkannya.
“Beberapa kali diusulkan oleh pak RT atau pak RW tapi anak saya tidak terdaftar dan tak mendaptakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) padahal kami sangat membutuhkannya untuk biaya pengobatan anak saya,” ungkap Herna, orang tua Rifki, di kediamannya, Kamis (4/7).
Herna sangat berharap agar Pemkot Cimahi bisa membantu pengobatan anaknya yang sudah lumpuh sejak tiga tahun lalu. Untuk biaya pengobatannya, isteri loper koran ini berharap anaknya bisa mendapatkan jaminan kesehatan gratis dari pemerintah, sehingga mengurangi beban keluarganya akibat kondisi ekonomi.
“Kami juga heran kenapa sudah didata oleh petugas dari Dinas Sosial, tetapi saat di cek ternyata anak saya tidak terdaftar, padahal kami sangat butuh untuk menangani kondisi kesehatan anak kami. Pemerintah harus adil melayani warganya, jangan sampai yang sehat malah mendapatkan jaminan kesehatan gratis sedang yang membutuhkan tidak,” harapnya.
Untuk sementara, selama tiga tahun ini Rifki selain diobati di Puskesmas juga mendapatkan perawatan terapi. Untuk pelayanan kesehatan, Keluarga Herna menggunakan BPJS mandiri, dan segala kebutuhan perawatan di rumah harus membeli sendiri.
“Kami harapkan perhatian dari pemerintah karena pekerjaan suami saya hanya loper koran yang penghasilannya tidaklah besar,” katanya.
Ketua RT 06/15 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Mulyono membenarkan, pihaknya sudah tidak terhitung mengusulkan agar Rifki mendapatkan jaminan kesehatan gratis dari pemerintah, tapi sejak beberapa kali diusulkan dia tidak pernah terdaftar.
“Seharusnya dia mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah mengingat termasuk yang layak mendapatkan bantuan, apalagi kondisi ekonomi ayahnya sebagai loper koran dan rumah yang ditempati saat ini diatas tanah milik saudaranya. Sampai sekarang belum ada penjelasan dari pihak terkait kenapa Rifki tidak bisa mendapatkan jaminan kesehatan gratis,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Cimahi H. Enang Syahri menjelaskan, permasalahan yang dialami Rifki ini sering muncul saat kegiatan reses, dan sudah diusulkan oleh aparat terdekat, tetapi nyatanya tak ada kejelasan.
“Permasalahan yang dialami ini cukup ruwet, “ katanya.
Dia menginginkan agar ada solusi terbaik bagi warga ini untuk bisa sembuh agar kesehatannya bias pulih dan segera sekolah, karena akibat kondisi ini Rifki tak bisa bersekolah sejak kelas 5 SD.
“Hal ini menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan. Dalam hal pendataan sebaiknya melibatkan para Ketua RT, Ketua RW ataupun kader karena banyak penerima bantuan yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan,” pungkasnya.