Bandung (limawaktu.id),- Kabar lima outlet Spicywon, kedai Korea yang populer pada masa pandemi, sempat tidak beroperasi. Bahkan lima outlet tersebut terlihat tutup dan terpasang spanduk dan garis kuning pada Selasa pagi (6/09/2022).
Pemilik Spicywon menyatakan, penutupan outletnya tersebut dilakukan sebagai bentuk kampanye marketing Spicywon dalam melakukan re-menu dengan merombak habis menu dan juga harga tiap produknya.
Ali Al Jufri selaku pemilik Spicywon memberikan keterangan bahwa penutupan semua outlet ini memang dilakukannya sendiri sebagai owner. Hal ini sebagai bentuk kampanye marketing agar Spicywon beda dari brand lain.
“Di masa sosmed konten bertebaran, nah cara ini yang kami pilih agar bisa stand out diantara banyaknya konten saat ini.” ujarnya.
Ali menyebutkan, strategi ini dipilih sebagai bentuk komitmen Spicywon untuk perbaikan kualitas SDM, kualitas produk, dan menyesuaikan harga agar kembali ke fitrah Spicywon pada awalnya yang menghadirkan makanan korea yang terjangkau dan banyak varian.
Memang sejak Juli Spicywon dikabarkan mencoba strategi baru dengan membuat Spicywon Express yang menunya lebih sedikit dan membuat beberapa menu premium yang harganya lebih tinggi dari harga standar menu di Spicywon sebelumnya. Namun, manajemen Spicywon merasa kurang berhasil sehingga banyak pelanggan kabur dan komplain.
"Ini yang membuat manajemen memutuskan untuk kembali ke strategi awal yang menyajikan banyak varian menu dengan harga terjangkau mulai Rp 10.000 sampai Rp20.000 saja setiap menunya. Dengan menu lengkap dan terjangkau," papar Ali.
Dia berharap Spicywon bisa kembali dikenal sebagai street food korea yang terjangkau dan pelanggan bisa tetap setia.