Rabu, 15 Februari 2023 16:23

Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia Siap Dikirim ke Turki Pasca Gempa

Reporter : Bubun Munawar
Ketua Dewan Pembina Yayasan Konstruksi dan Infrastruktur Indonesia (Yakin Indonesia, Bachtiar Ujung
Ketua Dewan Pembina Yayasan Konstruksi dan Infrastruktur Indonesia (Yakin Indonesia, Bachtiar Ujung [Istimewa]

Limawaktu.id,- Gempa bumi yang terjadi di Turki menjadi pelajaran berharga utamanya bagi para pakar konstruksi dalam mendesain sebuah bangunan agar memenuhi ketentuan serta kaidah konstruksi.

konstruksi Indonesia, Bachtiar Ujung, dari kejadian gempa di Truki kita dapat lebih waspada dalam mendesain sebuah bangunan seperti untuk daerah yang aman gempa cukup dengan desain yang standar sesuai kebutuhan.

“ Dalam peristiwa naas itu yang harus disalahkan adalah pemerintah bukan kontraktor bangunan. Sebab, pemerintah seharusnya mengidentifikasi daerah-daerah mana yang dekat atau dilalui jalur lempengan gempa,” terangnya, dalam siaran pers yang diterima Limawaktu.id, Rabu (15/2/2023).  

Seharusnya, kata dia, bangunan yang didirikan di daerah-daerah tersebut benar-benar mempertimbangkan aspek kaidah konstruksi yang tahan terhadap gempa. Untuk daerah yang rawan gempa konstruksi bangunan harus disesuaikan dengan kaidah konstruksi tahan gempa.

“Salah satunya untuk kedalaman tanah bagi fondasi bangunan harus mencapai titik maksimal,” kata  Ketua Dewan Pembina Yayasan Konstruksi dan Infrastruktur Indonesia (Yakin Indonesia) ini.

Dia menjelaskan, apa yang terjadi di Turki  hampir sama dengan Indonesia. Keduanya sama-sama berada di jalur lempengan gempa. Sehingga hal itu perlu mendapat atensi besar bagi pemerintah Indonesia.

Dia mendesak agar perlu duduk bersama antara pemerintah dan pakar-pakar konstruksi maupun akademisi untuk melakukan penelitian sehingga membuat satu kaidah untuk merencanakan bangunan-bangunan konstruksi yang tahan gempa.

“Tentu kita juga akan melakukan pelatihan untuk seluruh tenaga ahli konstruksi kita. Untuk pelaksanaan kontsruksi tadi perlu penguasaan dan pengawasan yang ketat,” tuturnya.

Dia menghimbau kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menambah pendidikan dan pelatihan terhadap tenaga-tenaga konstruksi dalam negeri.

“Tujuannya agar tenaga-tengaga konstruksi kita siap membangun rumah-rumah dan bangunan-bangunan tahan gempa,” bebernya.

Pihaknya bersedia memberikan bantuan jika pemerintah melalui penanggung jawab Kementerian PUPR memberikan kepercayaan kepada para tenaga konstruksi dalam negeri.

“Kita harus lebih siap terutama kita dari asosiasi konstruksi Indonesia, apabila peran ini diberikan oleh Kementerian PUPR untuk ikut serta di dalam mempersiapan tenaga-tenaga ahli yang kompeten untuk dikirim ke Turki dalam rangka membantu membangun kembali konstruksi dan infrastruktur negara tersebut,” tandasnya

Baca Lainnya