Limawaktu.id,- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi menyebutkan, cakupan Vaksinasi COVID-19 di di Jawa Barat masih rendah. Bahkan target 70 persen pada Desember 2021 pun tren nya masih belum bisa dicapai karena banyak mengalami kendala di lapangan.
Menurut Nina, salah satu yang menjadi kendala adalah bagaimana melakukan vaksinasi bagi para lansia di Jawa Barat, termasuk banyaknya daerah yang sulit dijangkau serta banyaknya jumlah penduduk di wilayah bersangkutan.
Hal itu disampaikan Nina ketika menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Pemkot Cimahi, Jumat (12/11/2021), yang diisi dengan vaksinasi COVID-19. Bahkan dibeberapa daerah cakupan vaksinasi juga masih rendah seperti di Sukabumi atau Bogor.
“ Di Sukabumi atau Bogor cakupannya masih rendah karena wilayahnya luas dan penduduknya juga banyak, " kata Nina.
Sementara untuk perkotaan Seperti Kota Bandung dan Cimahi meskikpun padat tetapi mudah terjangkau.
Dikatakan Nina, cakupan vaksinasi COVID-19 secara keseluruhan wilayah di Jabar baru mencapai sekitar 69 persen, yang meliputi 27 kabupaten dan kota.
"Saya optimis beberapa kabupaten kota yang bisa selesai 31 Desember. Tapi beberapa kota kabupaten lain ada tahun 2022, ada yang 2023," terang Nina.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mendorong daerah-daerah di Jawa Barat terus melakukan vaksinasi. Untuk mendukung percepatan, Pemprov Jabar sudah menyiapkan 200 mobil vaksin keliling.
“Nantinya mobil tersebut akan disebar ke seluruh wilayah di Jawa Barat agar bisa lebih menjangkau para lansia dan warga di Jawa Barat,” terangnya.
Sedangkan di Kota Cimahi, cakupan vaksinasi yang telah dilakukan sudah mencapai 87.5 persen dan 95 persen pelajar di Kota Cimahi sudah 95 persen mendapatkan vaksin. Kondisi tersebut sudah diatas rata-rata Jawa Barat.
“Capaian vaksinasi tersebut merupakan kerja bersama antara pemerintah, tenaga medis, TNI/Polri serta seluruh komponen masyarakat di Kota Cimahi,” jelas Plt Wali Kota Cimahi Ngatiayana.