Rabu, 27 Mei 2020 13:49

Sumber Penularan Covid-19 di Pasar Antri Masih Misterius, Ini Langkah Dinkes Cimahi

Penulis : Fery Bangkit 
Petugas Medis Saat melakukan swab test.
Petugas Medis Saat melakukan swab test. [Foto istimewa]

Cimahi - Sumber penularan Corona Virus Disease (Covid-19) terhadap pedagang Pasar Antri Kota Cimahi hingga kini belum diketahui. Dinas Kesehatan setempat masih melakukan pelacakan hingga investigasi.

Untuk memastikan agar virusnya tidak menyebar, Dinas Kesehatan Kota Cimahi melakukan swab test terhadap pedagang Pasar Antri lainnya serta keluarga pedagang yang sebelumnya kontak erat dengan dua pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pelaksanaan swab test dilakukan pada Rabu (27/5/2020) di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita untuk 100 pedagang dan di Puskesmas Padasuka untuk 30 anggota keluarga pedagang.

"Ini sebagai tindaklanjut dari hasil penemuan Covid-19 di Pasar Antri. Kita targetnya hari ini 130 kontak erat pedagang dan anggota rumah yang bersangkutan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat ditemui disela-sela pelaksanaan swab test.

Dikatakannya, hasil swab test ini akan langsung dikirim ke Labkesda Jabar dan hasilnya akan diketahui dalam seminggu ke depan. "Kita upayakan hasilnya secepatnya. Mudah-mudahan enggak sampai seminggu," ujar Rini, sapaan Chanifah.

Untuk sisa pedagang yang belum dilakukan test, terang Rini, akan dites menggunakan rapid. Tercatat, ada sekitar 800 pedagang yang mengadu nasib di Pasar Antri, Kota Cimahi.

Jika hasil rapid test reaktif, maka otomatis akan dilanjutkan dengan swab test. "Sisanya kita akan lakukan rapid test. Kita enggak melihat domisili pedagangnya dari mana, asal pedagang Pasar Antri," terang Rini.

Rini melanjutkan, pelacakan dan investigasi epidemiologi akan terus dilakukan untuk memastikan penyebab penularan Covid-19 terhadap pedagang Pasar Antri. Hasilnya akan menentukan dari mana asal penyeberan virus tersebut.

"Masih belum ketahuan, masih mencari. Harapan kami enggak melebar, hanya dua saja," tutur Rini.

Baca Lainnya