LIMAWAKTU.ID, BANDUNG - pengadilan negeri Bandung kembali menjadi sorotan karena pengunjung sidang mengeluhkan sulitnya akses untuk melaksanakan sholat. Meskipun terdapat masjid besar di kompleks pengadilan, akses ke sana sangat dibatasi oleh petugas keamanan. Penjaga di sekitar masjid bahkan bisa mendapatkan teguran atau Surat Peringatan (SP) jika mengizinkan pengunjung masuk, sehingga banyak orang enggan beribadah di masjid tersebut.
Pada Selasa, 27 Agustus 2024, pengadilan ramai oleh pengunjung, dan di tengah keramaian tersebut, terjadi insiden penyelundupan narkoba ke ruang tahanan sementara. Ironisnya, meskipun pengawasan ketat diterapkan untuk akses ibadah, narkoba justru berhasil diselundupkan dengan mudah.
Banyak pengunjung, termasuk keluarga tahanan, kesulitan mengakses masjid yang letaknya jauh dari gedung utama dan dijaga ketat. Robi, seorang pengunjung sidang, merasa frustrasi, "Saya datang untuk mendampingi keluarga, tapi sulit sekali untuk sholat karena masjid dijaga ketat. Waktu istirahat sidang sangat singkat, jadi ini sangat menyulitkan."
Selain itu, mushola yang tersedia sangat kecil, hanya mampu menampung sekitar 10 jamaah, sementara jumlah pengunjung sidang bisa mencapai ratusan. Setiap waktu sholat, mushola penuh hingga meluap ke luar, mengganggu kenyamanan beribadah.
Ironi: Narkoba Masuk dengan Mudah
Sementara itu, pengawasan di ruang tahanan sementara tampaknya tidak seketat akses ke masjid. Pada hari yang sama, seorang pengunjung berhasil menyelundupkan narkoba ke dalam ruang tahanan. Robi mengungkapkan keheranannya, "Ini sungguh tidak masuk akal. Untuk sholat saja sulit, tapi narkoba bisa masuk dengan mudah."
Masyarakat berharap Pengadilan Negeri Bandung segera memperbaiki kondisi ini, termasuk menambah fasilitas ibadah yang lebih layak dan memperketat pengawasan di ruang tahanan. Diharapkan, pengadilan bisa menjadi tempat yang tidak hanya aman dan tertib, tetapi juga nyaman untuk beribadah.