Limawaktu.id,- Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan, sebagai negara yang terletak di ring of fire, Indonesia harus mengantisipasi berbagai kerawanan Bencana Alam yang sewaktu-waktu bisa datang.
“Peran asuransi bersama dalam bentuk pooling fund pun menjadi sangat penting, terangnya, usai . Rapat Kerja Nasional Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPDLH) Tahun 2022, Kamis (22/12/2022).
Dia menyebutkan, sementara ini, total sudah terkumpul Rp7,3 Triliun yang akan dialokasikan untuk rehab dan rekonstruksi apabila terjadi bencana alam.
“Pengelolaan dana ini dilakukan oleh BPDLH di bawah Kementerian Keuangan, agar menjadi wadah untuk menyederhanakan tata kelola blended financing pendanaan global yang rumit,” sebutnya.
Dia menjelaskan, dalam Rapat Kerja Nasional Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPDLH) Tahun 2022 yang dihadiri oleh Presiden dan jajaran Menteri Kabinet, Presiden Jokowi menyampaikan agar anggaran yang ada pada BPDLH ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak yang nyata pada Indonesia dan dunia.
“Presiden juga memberikan arahan mengenai pengelolaan sampah. Terkait hal ini, terdapat beberapa program yang sudah dilakukan, seperti tipping fee dan offtaker energy,” jelasnya.
Dikatakannya, Di dalam penyusunan #APBN, anggaran terkait perubahan iklim sudah diberi tagging yang aktivitasnya beragam dan tersebar di beberapa K/L dengan kontribusi Rp97 Triliun.
“Saya harapkan kerja sama yang apik terjalin antara seluruh pihak baik publik maupun privat, pusat maupun daerah dalam pengelolaan isu perubahan iklim ini,” katanya.