Jumat, 6 September 2024 20:24

Sosialisasi KAI Commuter: Stop Pelecehan Seksual di Transportasi Publik

Penulis : Isnur
Direktur Utama PT Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menandatangani kampanye stop pelecehan seksual di transportasi publi, di Stasiun KA Bandung, Jumat (6/9/2024).
Direktur Utama PT Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menandatangani kampanye stop pelecehan seksual di transportasi publi, di Stasiun KA Bandung, Jumat (6/9/2024). [Isnur]

LIMAWAKTU.ID, BANDUNG - KAI Commuter Wilayah 2 Bandung menggelar kegiatan “Sosialisasi Pencegahan pelecehan di Transportasi Publik” pada Jumat, 6 September, di Hall Selatan Stasiun Bandung. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-16 KAI Commuter tahun ini.

Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter, menegaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna. “Kegiatan ini adalah bentuk komitmen KAI Commuter dalam mencegah dan menangani segala bentuk pelecehan di transportasi publik, khususnya di Commuter Line,” ungkap Joni.

Acara yang dikemas dalam bentuk talk show ini menghadirkan berbagai narasumber, termasuk perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, SAPA Institute, Mojang Jajaka, Komunitas Pencinta Kereta Api, serta manajemen KAI Commuter. Diskusi ini membahas berbagai langkah pencegahan pelecehan seksual di  transportasi publik, tindakan yang harus dilakukan oleh korban, serta upaya yang telah dilakukan oleh KAI Commuter untuk mencegah terjadinya pelecehan di dalam kereta maupun di stasiun.

Selain itu, kampanye ini juga melibatkan sosialisasi dan edukasi melalui poster serta pembagian stiker untuk mengajak pengguna kereta api, khususnya Commuter Line, untuk bersama-sama mencegah tindakan pelecehan atau kekerasan seksual.

Data yang terkumpul menunjukkan bahwa dari Januari hingga Agustus tahun ini, terdapat 39 kasus pelecehan seksual, sementara pada tahun 2023 tercatat 41 kasus dan pada tahun 2022 ada 32 kasus. Untuk mengantisipasi meningkatnya tindakan tidak terpuji ini, KAI Commuter terus menggalakkan kegiatan sosialisasi Pencegahan Pelecehan Seksual di transportasi publik, terutama di Commuter Line.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, KAI Commuter telah mengimplementasikan sistem Analytic Recognition (CCTV Analytic), yang memungkinkan identifikasi pelaku pelecehan atau tindak kriminal lainnya melalui rekaman wajah yang telah tersimpan dalam database. Sistem ini diharapkan dapat mencegah tindakan pelecehan dan kejahatan lainnya di Commuter Line.

KAI Commuter juga berkomitmen untuk menangani kasus pelecehan seksual secara serius. Melalui kampanye ini, diharapkan pengguna Commuter Line dapat lebih peduli dalam mencegah pelecehan dan berani melapor jika mengalami atau menyaksikan kekerasan seksual di transportasi publik.

Korban pelecehan dapat melaporkan kejadian melalui call center 021-121 atau media sosial resmi KAI Commuter. “KAI Commuter siap memberikan dukungan penuh dengan melindungi dan mendampingi korban dalam proses hukum,” tutup Joni.

Baca Lainnya