Kamis, 15 Juni 2023 20:05

Sektor Konstruksi Penyumbang Terbesar ke-4 untuk Produk Domestik Bruto

Penulis : Bubun Munawar
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  Rachman Arief Dienaputra memberikan keterangan pers terkait acara Konstruksi Indonesia 2023, di Jakarta, Kamis (15/6/2023)
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rachman Arief Dienaputra memberikan keterangan pers terkait acara Konstruksi Indonesia 2023, di Jakarta, Kamis (15/6/2023) [Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR]

Limawaktu.id,- Konstribusi sektor konstruksi terhadap perekonomian nasional Produk Domestik Bruto (PDB) sebelum Pandemi Covid-19 tercatat urutan ke 4 penyumbang PDB  terbesar, yakni pada 2018 sebesar 10,53% dan naik tahun 2019 sebesar 10,73% dari PDB.

Hal itu diungkapkan Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  Rachman Arief Dienaputra, dalam keterangan tertulis terkait dengan penyelenggaraan Konstruksi Indonesia 2023, Kamis (15/6/2023).

Dia mengatakan dengan besarnya peran jasa konstruksi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, tentu dibutuhkan kolaborasi antar stakeholder jasa konstruksi untuk memberikan kontribusi positif pada industri konstruksi di Indonesia.

“Kami mengajak seluruh stakeholder jasa konstruksi untuk menyemarakkan Konstruksi Indonesia 2023 ini sebagai ajang yang produktif dan inspiratif untuk mendorong industri konstruksi ke depan lebih baik,” katanya.

Dia menjelaskan, Konstruksi Indonesia 2023 digelar sebagai bentuk dukungan untuk pertumbuhan dan perkembangan sektor jasa konstruksi, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi Kementerian PUPR. Kegiatan Konstruksi Indonesia menjadi wadah informasi bagi para pemangku kepentingan di Indonesia serta mampu menciptakan kesempatan usaha dan peningkatan produktifitas jasa konstruksi nasional.

“Konstruksi Indoensia 2023 merupakan acara yang diselenggarakan untuk mengapresiasi seluruh masyarakat jasa konstruksi yang telah memberikan konstribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional,” jelasnya.

Kegiatan ini, kata dia,  sekaligus menjadi wadah untuk pertukaran informasi antara supply dan demand, sebagai media kolaborasi antara Pemerintah dengan stakeholder bidang konstruksi, baik dari dalam negeri maupun mancanegara untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan serta pengembangan transformasi digital dan teknologi dan mendorong peluang investasi di sektor jasa konstruksi.

“Penyelenggaraan Konstruksi Indonesia tahun ini bertepatan dengan 20 tahun penyelenggaraan Konstruksi Indonesia sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2003. Tentu kita berharap bahwa pelaksanaan konstruksi akan semakin baik dari waktu ke waktu,” katanya.

Menurutnya, Sektor jasa konstruksi merupakan pilar utama pembangunan infrastruktur yang memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta sebagai pondasi dalam peningkatan daya saing bangsa di tengah persaingan global.

 Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana selaku Ketua Tim Pelaksana penyelenggaraan Konstruksi Indonesia 2023 menyampaikan serangkain kegiatan Konstruksi Indonesia 2023 akan dilaksanakan sejak Juni 2023 hingga puncak acara pada 1-3 November 2023.

 Adapun kegiatan yang diselenggarakan di antaranya pameran teknologi jasa konstruksi,  kompetisi konstruksi, lomba foto dan video, penyusunan buku KI 2023, National Call For Paper dan Konferensi, ASEAN Chartered Professional Engineers (ACPE) Forum yang bertujuan untuk menjalin kerjasama dan peluang bisnis para engineering related industries di seluruh anggota ASEAN, dan ditutup dengan malam penghargaan Konstruksi Indonesia 2023 pada acara puncak.

“Konstruksi Indonesia 2023 mengambil tema akselerasi transformasi digital sektor konstruksi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Sehingga harapannya KI 2023 menjadi ajang sharing knowledge perkembangan jasa konstruksi sekaligus ajang promosi untuk menggairahkan investasi dan kegiatan konstruksi di Indonesia, termasuk peningkatan profesionalisme dan kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK),” pungkasnya.

 

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer