Limawaktu.id - Pandemi virus corona atau Covid-19 memang saat ini tengah mewabah, termasuk di Kota Cimahi. Namun jangan dilupakan Demam Berdarah Dangue (DBD) yang juga tak kalah berbahaya.
Hingga saat ini, tercatat kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi mencapai 64 orang. Rinciannya, 3 meninggal, 15 sembuh dan 46 sisanya masih dalam proses perawatan dan isolasi.
Sementara kasus DBD yang tercatat hingga saat ini mencapai 160 kasus. Rinciannya, Januari 51 kasus, Februari 52 kasus, Maret kasus 32 dan April 25
Sama-sama berbahaya, kedua virus tersebut memiliki cara penularan yang berbeda. Virus corona ditularkan lewat transmisi antarmanusia, sedangkan virus dangue penyebab DBD lewat vektor nyamuk Aedes Aegypti.
"Covid itu orang ke orang, kalau DBD dari vektor nyamuk," terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurahkman melalui staffnya, Eka Febriana mengatakan, saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020).
Kemudian dari sisi gejalanya, keduanya memiliki tanda-tanda yang berbeda. Indikasi DBD biasanya ditandai oleh demam tinggi mendadak, sakit kepala, pegal, linu, mual, nyeri sendi, bintik merah hingga mimisan.
"Kalau DBD mah kalau udah parah sampai mimisan (pendarahan) biasanya," ujarnya.
Kemudian indikasi terpapar virus corona biasanya ditandai dengan demam tinggi di atas 38 derajat, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan hingga sulit bernafas.
"Kalau DBD tidak ada gejala gangguan pernapasan, biasanya demamnya akan turun dihari ke 3-5. Kalau covid yang udah bergejala biasanya gangguan pernafasan," pungkasnya.
Untuk mengindari kedua virus tersebut, langkah yang paling mudah dilakukan adalah selalu penerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).