Kota Cimahi - Kilas Balik pada sejarah perkembangan radio di Indonesia, radio menjadi media informasi yang vital kedua setelah koran pada masa kolonial, penjajahan jepang dan masa revolusi kemerdekaan. Dibawah tahun 2000 an radio masih menjadi pilihan masyarakat sebagai salah satu media hiburan, pendidikan dan informasi karena mendengarkan radio tak dipungut biaya alias gratis.
Nah, dengan perkembangan teknologi yang makin cepat dengan lahirnya media online, tv swasta baik lokal maupun nasional, merubah kondisi masyarakat Indonesia dalam memilih media massa. Pendengar radio pun sudah mulai bergeser, apalagi dengan maraknya media sosial yang ada.
"Saya yakin sampai kapanpun radio akan tetap ada," ungkap Gadista Wibowo, yang akrab dipanggil Gadis, seorang pegiat dunia siaran, saat interview di Mix FM Cimahi, belum lama ini.
Menurut Gadis, radio memiliki segmentasi penggemar tersendiri, meskipun anak muda saat ini lebih memilih aplikasi untuk mendengarkan musik kesukaannya, tetapi pendengar radio masih tetap ada, buktinya masih ada yang request lagu saat dirinya menjadi announcer di radio satu-satunya di Kota Cimahi itu.
Gadis melanjutkan, mendengarkan radio bisa dilakukan dimana saja dan saat melakukan aktivitas apa saja. Pendengar bisa mendengarkan radio di rumah, di kendaraan atau ditempat manapun.
"Orang bisa mendegarkan radio sambil bekerja di rumah atau saat berkendara atau saat sedang santai," lanjutnya.
Karena yakin dengan hal itulah makanya dia bergabung dengan Mix FM Cimahi, menggawangi program Smart Women saban pagi hari hingga pukul 10.00 WIB.
"Smart Woman selain menyuguhkan lagu-lagu bernuansa jazz pop juga menghadirkan sejumlah informasi dan tips bagi pendengar ," pungkasnya.