Limawaktu.id,- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Bank Dunia memiliki porsi pembiayaan terbesar dalam proyek pinjaman yang sedang berjalan di Kementerian PUPR.
“Dengan jumlah dukungan sebesar 24,71% atau sekitar USD 1,68 miliar dari total pinjaman Kementerian PUPR sebesar USD 6,8 miliar,” terangnya, saat menerima kunjungan World Bank Regional Director for Sustainable Development East Asia Pacific, Benoît Bosquet serta delegasi World Bank lainnya di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Selasa (13/6/2023)
Menurutnya, Dari nilai pinjaman tersebut, terdapat total 10 proyek Kementerian PUPR yang didanai oleh Bank Dunia.
“ Kunjungan tersebut bertujuan untuk melanjutkan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan World Bank, sekaligus memperkenalkan calon Direktur Regional World Bank yang baru, Anna Wellenstein,” katanya.
Basuki menjelaskan Capaian Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur periode 2020-2022 antara lain adalah rehabilitasi dan modernisasi 826.531 Ha sistem irigasi, peningkatan operasional dan prosedur keselamatan lebih dari 163 bendungan, penyediaan akses air minum dengan kecepatan 2.988 liter per detik, pembangunan dan perbaikan 546.561 rumah swadaya, dan membantu penyaluran 25.176 KK dalam kepemilikan rumah layak huni yang terjangkau.
Basuki juga membahas mengenai proyek potensial ke depan yang telah diajukan pendanaanya melalui kolaborasi bersama World Bank.
“Pada April 2023, Kementerian PUPR telah mengusulkan peningkatan jumlah pinjaman untuk River Basin Improvement Program dari USD 50 juta menjadi USD 500 juta. Serta Sanitasi Inklusif Seluruh Kota – Proyek Layanan Menuju Sanitasi Perkotaan yang Dikelola dengan Aman (CWIS-SMUSSP) dengan usulan jumlah USD 178,38 juta,” paparnya.
Basuki mengundang para delegasi World Bank untuk dapat berpartisipasi dalam World Water Forum 2024 bertemakan “Water for Shared Prosperity” yang akan dilaksanakan di Bali.