Limawaktu.id, Kota Cimahi - Aspirasi yang berkembang dikalangan masyarakat khususnya para musisi Cimahi yang banyak jumlahnya terkait dengan kurangnya sarana bagi mereka untuk mengekspresikan kemampuannya sekaligus mendapatkan penghasilandari sektor musik, mengemuka dalam Sarasehan Musisi Cimahi yang digelar di Pendopo DPRD Kota Cimahi, pada Kamis (19/10/2023) pekan kemarin.
Menurut salah seorang Musisi Budi Buldog, dirinya berprofesi sebagai musisi dengan mengandalkan penghasilannya dari panggung ke panggung. Namun sangat disayangkan di Kota Cimahi tidak banyak tempat bagi para musisi untuk manggung sekaligus mendapatkan penghasilan.
“Menjadi musisi memang profesi saya , dengan dua anak kami mengandalkan hidup dari bermain musik, cuma sayang para musisi Cimahi ini lebih banyak manggung di Kota Bandung dibandingkan di Cimahi sendiri,” terangnya.

Ketua Panitia Sarasehan Musisi Cimahi L Erni O Siregar mengungkapkan, Posisi Kota Cimahi yang mudah diakses melalui berbagai pilihan transportasi umum dan secara informasi yang mudah diakses melalui media sosial, banyaknya grup band, komunitas musik, penyelenggara pertunjukan, dan lain-lain menjadikan Cimahi berporensi mengembangkan Wisata Musik.
“Kami menggagas saraesehan musisi ini dengan tujuan agar bisa menggali Potensi Musisi di Kota Cimahi. Saling mengenal antar sesama musisi. Menjalin Silaturahmi dan komunikasi antara para musisi dengan Pihak eksekutif, legislatif dan Yudikatif di Kota Cimahi. Mendukung Pengembangan Pariwisata di Kota Cimahi. Mengembangkan Mutu Sumberdaya manusia melalui kegiatan ekonomi kreatif, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan PAD bagi Kota Cimahi, ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Cimahi Bambang Purnomo mengaku akan berusaha untuk memperjuangkan aspirasi para musisi ini kepada wali kota Cimahi dan Sekda.
“Kondisi ini akan diperjuangkan kalau untuk yang sifatnya harus cepat direalisaikan harus duduk bersama dengan pak wali kota, terutama terkait perijinan dan tempat agak kesulitan, susah mengakses tempat juga menjadi kendala bagi para musis ini,” jelasnya.
Aspirasi musisi ini muncul karena di Cimahi tidak ada sarana untuk para musisi untuk tempat berkarya dan mendapatkan penghasilan.
Menurutnya, pihaknya setiap tahun sudah menyetujui anggaran untuk kegiatan kebudayaan untuk mewadahi para musisi, tetapi hal itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan para musisi sendiri.
“Dalam pembahasan anggaran, Pemkot jika ingin menggunakan uang untuk apa saja, harus dipelajari dan dipahami dulu oleh dewan , karenanya harus ada tindak lanjut dari pertemuan hari ini.
“Saya akan bicara dengan sekda dan wali kota secara langsung agar ada pembenahan terkait dengan anggaran untuk kegiatan kebudayaan,” katanya.
Pihaknya akan membahas dengan wali kota secepatnya, karenanya dibutuhkan notulensinya. Dengan adanya sarasehan ini pihaknya jadi lebih mnegetahui tentang kondisi para musisi dan pegiat kebudayaan di Kota Cimahi.
Dikatakannya, Pemerintah Kota cimahi harus melayani masyarakatnya. Sementara dalam kegiatan Musrenbang suka jadi pembicaraan, antara eksekutif dam legislative, karena usulan dari masyarakat itu anggarannya bisa mencapai antara Rp 2 Triliun sampai Rp. 3 Triliun, sementara APBD Kota Cimahi hanya Rp. 1,5 Triliun saja, sehingga banyak usualan masyarakat yang tidak bisa direalisasikan.
Bambang mengatakan, dirinya akan ,langusng melakukan diskusi dengan wali kota untuk merealisaikan gagasan dilakukannya wisata musik.
“kami juga sering berdiskusi dengan beberapa kalangan untuk membikin wisata musik, kedepannya di Kota Cimahi bisa dibentuk sebuah wadah atau perusahaan daerah yang bisa mengelola aktivitas kebudayaan, karena akan berpotensi meningkatkan PAD, “ paparnya