Limawaktu.id - Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Gunung Manik atau Tebing 48 yang berada di Desa Citatah, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (17/8/2019). Tak hanya itu, Sang Saka Merah Putih berukuran 12x8 meter juga berkibar di tebing dengan ketinggian 48 meter dan kemiringan 90 derajat.
Pengibaran dilakukan oleh tim beranggotakan 25 orang pemanjat dan mengundang decak kagum dari warga dan peserta upacara Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-74. Mereka turun beberapa meter dari monumen belati Kopassus yang berada di sana. Sementara yang lainnya berbagai tugas, seperti mengatrol tali dan mengatur koordinasi pengibaran bendera. Persiapan matang pun ditempuh dalam waktu hampir dua bulan jelang perayaan HUT RI.
"Kita persiapan selama satu bulan setengah, kita latihannya perminggu karena melihat kapasitas dan waktu luang dari kru yang kebanyakan karyawan dan pelajar," ujar Ketua Pelaksana Pengibaran Bendera dari Forum Pemuda Citatah, Asep Sulaeman di sela acara.
Asep mengatakan, faktor mental dan keselamatan yang paling diasah dalam proses latihan. Sebab, kebanyakan kru pemanjat adalah orang awam dalam dunia panjat memanjat. "Kami berikan bekal pengenalan alat kepada mereka, baru kemudian teknik," ucapnya. Aditya Reza Pratama, Anggota Citatah Rescue Team (CRT) yang juga berkolaborasi dengan Forum Pemuda Citatah mengatakan, proses pelatihan membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Pasalnya, tim harus melakukan nol kesalahan karena aktivitas ekstrem ini berhubungan langsung dengan keselamatan jiwa. "Dari nol, dari tidak tahu apa-apa sampai bisa melakukan teknik turun yang baik, alhamdulillah akhirnya kami bisa mengibarkan bendera," ucap Aditya.
