Jumat, 17 Februari 2023 21:48

Pergantian Ketum PSSI Laksanakan Rekomendasi TGIPF

Reporter : Wawan Gunawan
Menkopolhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD [Instagram@mohmahfudmd]

Limawaktu.id,- Menkopolhukam Mahfud MD mengucapkan selamat atas terpilihnya  Erick Thohir sebagai Ketum PSSI melalui Kongres Luar Biasa (MLB). Bahwa penggantian itu dilakukan melalui KLB sudah jelas hal itu karena Rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yakni agar Pengurus PSSI diganti tanpa menunggu kongres biasa.

“Pesan-pesan kepada Pak Erick Thohir sudah disampaikan melalui dokumen TGIPF kepada Pemerintah,” ungkap Mahfud, Jum’at (17/2/2023)

Mahfud juga mengaku sudah berdiskusi secara langsung dengan Erick Thohir. Erick Thohir adalah orang profesional di sepakbola yang punya kecintaan dan impian tentang kemajuan PSSI. Dia sudah sangat mampu untuk membiayai dirinya sendiri mengurus PSSI tanpa harus korupsi.

“Kita yakini dia tidak akan korupsi dan tidak akan membiarkan terjadinya pasar gelap dalam pertandingan-pertandingan sepakbola kita,” katanya.

Dia melanjutkan, ada yang bertanya, bagaimana dengan rekomendasi TGIPF lainnya? Lah, semua rekomendasi TGIPF sdh dilaksanakan, termasuk penegakan hukum baik hukum tata pemerintahan maupun hukum pidana. Ada juga Peraturan Polri dalam pengamanan sepakbola yang sesuai dengan ketentuan FIFA. Renovasi untuk standardisasi stadion juga sudah mulai.

“Bahwa pelaksanaannya bertahap dan banyak yang belum selesai itu biasa saja. Kita harus ikut semua mekanisme yang telah diatur dan disepakati antara Pemerintah, PSSI, dan FIFA. Kalau mau-maunya sendiri juga takkan bisa,” tandasnya.

Diberikana Limawaktu sebelumnya, Dalam pemilihan Ketum PSSI, Erick sukses mengalahkan tiga pesaing lainnya dalam perburuan kursi nomor satu di PSSI. Erick Thohir mendapatkan 64 suara, sedangkan La Nyalla Mattalitti mendapatkan 22 suara.

Dia menjelaskan, terpilih sebagai ketua PSSI bukan kemenangan pribadi, melainkan kemenangan bersama. Tujuan utamanya adalah membangun iklim sepak bola yang bersih.

Perlu nyali memperbaiki sepak bola Indonesia, tidak perlu teori, " jelasnya.

Erick juga meminta dukungan kepada awak media untuk tetap mengawasi pekerjaan PSSI dari luar. Ia minta media menjadi penjaga sepak bola Indonesia yang bersih dari praktik mafia pengaturan skor.

" Tidak mungkin kita bicara prestasi tapi sepak bola tidak bersih. Ini tidak mudah," jelasnya.

Baca Lainnya