Rabu, 26 Juli 2023 22:30

Penjual Tahu Bulat Aria Naizar Tak Boleh Putus Sekolah

Reporter : Iman Nurdin
Aria Naizar, penjual tahu bulat yang putus sekolah akibat menjadi tulang punggung keluarga, akhirnya kembali bersekolah. Wagub Uu Ruzhanul Ulum memberikan sumbangan saat menyambangi di rumahnya, Selasa (25/7/2023)
Aria Naizar, penjual tahu bulat yang putus sekolah akibat menjadi tulang punggung keluarga, akhirnya kembali bersekolah. Wagub Uu Ruzhanul Ulum memberikan sumbangan saat menyambangi di rumahnya, Selasa (25/7/2023) [IST]

Limawaktu.id - Cerita Aria Naizar Syaputra (12) menjadi viral setelah memutuskan berhenti sekolah menjadi berjualan tahu bulat keliling dengan berjalan kaki berkilo- kilo. Keputusan berhenti sekolah ini demi membiayai keluarganya.

Cerita Aria ini dilatarbelakangi ayahnya yang pergi meninggalkan keluarga setelah sang ibu, Susan mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah satu minggu dua kali dan adik perempuannya yang masih bersekolah di kelas tiga SD.

Semenjak Susan rutin cuci darah, Aria mulai berjualan tahu bulat keliling. Tahu bulatnya diambil dari produsen dan Aria berjualan keliling.

Rute yang biasa dilalui Aria antara lain Puskesmas Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Puskesmas Jamanis, Puskesmas Panembong, dilanjutkan hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo di Kota Tasikmalaya.

Dengan penghasilan kotor Aria kurang lebih Rp100 ribu per hari, Aria bersikukuh tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan keluarga, sekolah adik perempuannya serta obat -obatan ibunya yang tidak ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Cerita viral ini menyentuh rasa Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum untuk menyambangi kediaman Aria di Kampung Mekarsari, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (25/7/2023).

Kehadiran Uu Ruzhanul ini untuk memberikan bantuan sekaligus memastikan bahwa Aria telah kembali bersekolah.

"Hal ini sebagai bentuk responsif pemerintah datang kepada masyarakat yang memang butuh perhatian," kata Uu Ruzhanul.

Aria berhasil dibujuk oleh pihak kecamatan dan desa setempat agar yang bersangkutan mau sekolah lagi di bangku kelas enam SD. "Aria diinformasikan sementara waktu tidak sekolah, padahal usia sekolah karena ia menjadi tulang punggung ekonomi keluarga," kata Uu.

"Emaknya sakit, ia juga punya adik dan emaknya harus berobat. Dia mungkin berpikir bagaimana caranya bangkit untuk mencari uang karena berobat butuh uang hingga dia memutuskan berhenti sekolah," tuturnya.

Uu juga menyebut, pemerintah di berbagai tingkatan telah memberikan bantuan kepada keluarga ini, termasuk dari Pemdaprov Jabar. "Mudah-mudahan Aria tidak terganggu lagi sekolahnya karena kebutuhan keluarga," ujar Uu.

Kementerian Sosial RI, Pemda Kabupaten Tasikmalaya hingga kecamatan dan desa telah menyalurkan program dan bantuannya untuk keluarga Aria. "Mudah- mudahan ini semua memudahkan Aria untuk dapat terus belajar dan sekolah serta ekonominya terbantu," pungkas Uu.

Baca Lainnya