Limawaktu.id,- Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kota Cimahi Ibrahim Melilala menilai, penanganan lingkungan hidup, terutama penanganan masalah sampah di Kota Cimahi masih buruk.
Pasalnya, kata dia, masih banyak wilayah di Cimahi, khususnya di wilayah Selatan yang kondisi lingkungannya masih dikelilingi polusi limbah pabrik. Selain perilaku warga soal buang sampah, ia juga menyoroti kinerja Pemerintah Kota Cimahi soal pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang membuang limbah sembarangan.
“Bagi saya, penanganan masalah lingkungan di Cimahi masih belum jelas arahnya. Buktinya, sungai malah tambah kotor. Polusi dari pabrik batu bara juga masih banyak. Kasian warganya,” kata Ibrahim saat ditemui di Cibogo, Leuwigajah, Kota Cimahi, Jum'at (23/2/2018).
Selain itu, Ibrahim juga mengkiritk wacana Pemerintah Kota Cimahi yang masih berhasrat menjadikan Cireundeu sebagai Tempat Pembuangan Akhir Sampah (tpas). Pasalnya, menurut dia, kejadian longsornya gunungan sampah 13 tahun silam masih menyisakan trauma mendalam bagi warga.
"Sebaiknya pemerintah carilah solusi lain. Gak bagus maksa di sana. Warga masih trauma," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, sudah bertahun-tahun masalah sampah menjadi pekerjaan rumah Kota Cimahi. Hal tersebut tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya.
"Tragedi longsor di TPA Leuwigajah 13 tahun lalu juga disebabkan oleh sampah," katanya.
Dikatakannya, soal wacana mengaktifkan kembali TPAS Leuwigajah, pihaknya akan melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman kepada warga.