Selasa, 16 Juli 2019 11:59

Pemkot Cimahi Minta 2 Irigasi Dihapuskan

Penulis : Fery Bangkit 
 Irigasi Cijanggel.
Irigasi Cijanggel. [ferybangkit]

Limawaktu.id - Kondisi daerah irigasi yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi sampai sekarang diklaim 70 persen masih cukup baik. Meski begitu, ada beberapa kerusakan yang mesti diperbaiki.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Drainase pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Sambas Subagja saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Selasa (16/7/2019).

"Kondisi baik sekitar 70 persen. Pasca hujan besar ada beberapa jaringan irigasi yang jebol," terang Sambas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kriteria Penetapan dan Status Daerah Irigasi, ada lima daerah irigasi yang dikelola Pemkot Cimahi.

Yakni irigasi Leuwilayung yang mengairi 111 hektare sawah, irigasi Leuwiteureup yang mengairi 80 hektare, irigasi Jorolot yang mengairi 15 hektare irigasi Kantin yang mengairi 15 hektare, dan irigasi Pasir Kumeli yang mengairi 5 hektare lahan sawah.

"Dalam Permen PU yang terakhir, Cimahi dinyatakan masih memiliki kewenangan terhadap 5 (lima) daerah irigasi. Total mengaliri 226 hektare," terang Sambas.

Namun, kata Sambas, dari lima daerah irigasi yang dikelola pihaknya, dua diantaranya sudah tidak berfungsi lagi sebab sudah dijadikan pemukiman warga. Keduanya adalah derah irigasi Kantin dan Pasir Kumeli.

Pihaknya sudah mengajukan revisi Surat Keputusan (SK) kepada pemerintah pusat agar dua daerah irigasi itu dihapuskan dari daftar yang dikelola Pemkot Cimahi. 

"Kita minta irigasi Kantin dan Pasir Kumeli dihapuskan karena sudah tidak ada. Jadi, berbicara fakta keweangan Cimahi itu cuma 3 (tiga) tadi," beber Sambas.

Selain daerah irigasi tadi, sebetulnya ada irigasi lainnya yang mengalir ke area pertanian di Kota Cimahi. Diantaranya daerah irigasi Malang, daerah irigasi Bangkok, daerah irigasi Citopeng, daerah irigasi Lagadar dan daerah irigasi Cijanggel.

"Tapi itu dikelolanya bukan sama kita, tapi oleh Pemprov Jabar," ucap Sambas.

Khusus daerah irigasi Cijanggel, berdasarkan pantauan kondisinya sudah sangat kering. Sama sekali sudah tidak ada aliran air sejak dari hulu. Selain dampak kemarau, banyaknya pipa-pipa milik sejumlah pihak juga sedikitnya mempengaruhi debit aliran air dari Sungai Cijanggel yang terdapat di Cisarua, Bandung Barat.

Daerah irigasi cijanggel sendiri mengaliri area pertanian di Kota Cimahi seluas 20 hektare. 15 hektare diantaranya sawah di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Akibat tak teraliri air dari irigasi Cijanggel, sawah di sana mengalami kekeringan.

"Iya memang setelah kita cek, dari Cijanggelnya sudah tidak ada airnya," tutur Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Cimahi Utara, Rani Kurniati.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer