Cimahi - Sebanyak 546 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Cimahi harus menunda keinginannya ke Tanah Suci usai adanya pembatalan keberangkatan tahun ini seiring masih merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19).
Pembatalan keberangkatan CJH tahun ini diputuskan oleh pemerintah melalui Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Fachrul Razi.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cimahi, Agus Fathan mengatakan, keputusan pembatalan untuk menunaikan ibadah suci tahun ini diterima oleh para CJH asal Kota Cimahi.
"Rata-rata sebagian memang menerima, kalaupun dilaksanakan saat pandemi khawatir terpapar corona virus disease karena situasi ibadah kan sulit jaga jarak dan berdesak-desakan," jelasnya saat ditemui, Rabu (3/5/2020).
Untuk menginformasikan pembatalan pelaksanaan haji tahun ini, pihaknya menggandeng Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
"Nanti disampaikan oleh KBIH masing-masing dengan pedoman dari Kemenag. Karena kebanyakan calhaj kan ikut KBIH," ucapnya.
Perihal pengembalian dana haji tahun 2020, terang Agus, masih dibahas oleh tim teknis Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Mekanisme yang dibahas meliputi syarat dan ketentuan pengembalian dana dan lamanya waktu refund dari sejak pengajuan mengacu Keputusan Menteri Agama (KMA) Fachrul Razi.
"Kalau ada yang mau mengambil dana pelunasan bisa. Kalau tidak diambil, nanti tahun depan tidak usah membayar lagi untuk keberangkatan. Teknis aturannya menunggu kebijakan pusat," bebernya.
Sebetulnya, lanjut Agus, persiapan keberangkatan haji tahun ini sudah mencapai 85 persen. Hanya mengurus teknis pemberangkatan seperti visa dan koper.
"Untuk dokumen dan kesiapan kesehatan sudah selesai semua," ucapnya.
Untuk pendaftaran haji, terang Agus, hingga kini terus berlangsung. Sejak awal tahun 2020, sedikitnya 423 orang lebih sudah mendaftar haji di Kemenag Kota Cimahi. Bahkan, daftar tunggu keberangkatan haji di Kota Cimahi sudah mencapai 20-21 tahun.
"Daftar tunggu keberangkatan haji di Kota Cimahi mencapai puluhan ribu orang. Untuk pendaftar 2020, dapat kursi keberangkatan sekitar tahun 2040-2041," pungkasnya.