Minggu, 15 Juni 2025 19:56

Pasca Kemerdekaan Indonesia, SMP Pasundan 1 Bandung Tetap Eksis

Penulis : Aos Muslihudin
Nana Mulyana SPd, M.Si Kepala SMP Pasundan 1 Bandung
Nana Mulyana SPd, M.Si Kepala SMP Pasundan 1 Bandung [Istimewa]

Limawaktu.id, Kota Bandung - SMP Pasundan 1 Bandung meskipun sekolah swasta, namun  tidak pernah membuat brosur, lefleat dan yang lainnya,  paling hanya memasang  spanduk di tempat tertentu yang mengabarkan bahwa SMP Pasundan 1 Bandung sedang melakukan penerimaan siswa baru. 

“Alhamdulillah saat penerimaan siswa baru, SMP Pasundan 1 Bandung  tidak pernah kekurangan siswa jatah 6 rombel pertahun selalu terpenuhi, “ ungkap  Nana Mulyana SPd.MSi Kepala SMP Pasundan 1 Bandung, Minggu, 15 Juni 2025.

Menurut Nana, sekolahnya berdiri sejak tahun 1948 dengan pengelolaan yang baik dan profesional dari Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM)  Pasundan. SMP Pasundan 1 Bandung tetap eksis dan jadi tujuan masyarakat untuk   menitipkan anaknya belajar.

“ Promosi kami itu  Kegiatan Belajar Mengajar,  Out put dan  Kegiatan siswa. Dari sini siswa sudah diarahkan untuk memiliki kompetensi sesuai minatnya baik olah raga,  seni,  keagamaan dan keahlian lainnya, “ kata Nana.

Dia menjelaskan bahwa seni memimpin itu kondusip dari dalam baru keluar yang akan wangi. Dia termasuk kepala sekolah senior mulai memimpin SMP Pasundan 12 Bandung kemudian pindah ke SMP Pasundan 7 Bandung terus ke SMP Pasundan 3 Bandung lanjut ke SMP Pasundan 2 Bandung dan kini di SMP Pasundan 1 Bandung..

“ Sebagai  Ketua Kelompok Kerja Kepala  Sekolah (K3S) SMP Pasundan Kota Bandung, saya  selalu mengarahkan sesama Kepala  SMP untuk senantiasa berjuang memajukan sekolahnya masing-masing,” jelasnya.

Nana melanjutkan, Di Masa Penerimaan Murid Baru.Kepala sekolah tidak perlu malu untuk ikut turun ke lapangan mendatangi SD atau SMP negeri. Hal itu pernah Nana lakukan sewaktu memimpin SMP Pasundan 12 dari jumlah 3 rombel, setelah terjub kangsung siswanya bertambah menjadi 12 rombongan belalajar.

Hanya saja menurut Nana, Tantangan Kepala SMP swasta sekarang lebih berat, Hal itu karena ada pernyataan gubernur yang serasa mendadak dan diumumkan di medsos tiktok dan youtube. Karena menyangkut pembebasan iuran biasanya langsung direspon masyarakat ditambah lagi keputusan Mahkamah Konstitusi , sehingga SD dan  SMP gratis dampaknya berat bagi sekolah swasta..

“Sekalipun begitu menurut  belum ada keputusan resmi dari Pemerintah tentang pengelolaan sekolah swasta. Gratisnya gimana belum jelas baru keputusan  MK,” pungkasnya.

Baca Lainnya