Cimahi - Bukan hanya virus korona atau Covid-19 yang membuat pedagang Pasar Cimindi resah dan khawatir. Tapi juga keberadaan anak jalanan (anjal) yang sering berkumpul di area pasar.
Berdasarkan pendataan, total ada sekitar 15 orang yang kerap berkumpul hingga bermalam di area Pasar Cimindi. Bukan hanya laki-laki, tapi ada juga perempuan yang membuat pedagang semakin resah.
"Khawatir melakukan hal-hal negatif semisal melakukan pencurian, perkelahian, atau berbuat asusila," kata Kepala Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Asep Rohendi saat dihubungi, Sabtu (18/7/2020).
Selain itu, kata Asep, para pedagang juga khawatir keberadaan anak jalanan tersebut membuat pasar tradisional yang terletak di Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi tersebut menjadi tercoreng.
"Takutnya nanti konsumen jadi risih, takut dan sebagainya," ucap Asep, yang mewakili para pedagang.
Sebetulnya, terang dia, orang-orang yang masuk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) itu sudah lama berkeliaran di area pasar. Namun semakin banyak setelah virus korona mewabah. Mereka selalu berkumpul di area lantai 2 Pasar Cimindi.
"Makin banyak itu pas Covid-19. Limpahan dari mana-mana pada datang ke sini," sebut Asep.
Terpisah, Koordinator Pengelola Pasar Cimindi Kota Cimahi, Yadi Supriadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar anak jalanan tersebut tak lagi berkumpul di area Pasar Cimindi. Dari mulai bujukan secara halus hingga menyiapkan keamanan.
Bahkan, pihak pengelola pasar sempat meminta bantuan Bhabinkamtibmas hingga Babinsa setempat untuk menertibkan anak jalanan.
"Kita pasang pos jaga sama keamanan di tangga yang mau ke lantai 2. Kita sampaikan jangan kumpul dan tidur di sini," kata Yadi.
Meski sudah diusir secara halus, para anak jalanan itu tetap bertahan. Setelah area tangga menuju lantai 2 ditutup, mereka bergeser ke bawah. Tepatnya berada di bawah tangga, dekat toilet.
Ketika tidak ada pihak keamanan yang disiapkan pengelola, maka mereka akan berkumpul di tempat tersebut.
"Mereka ini kalau pagi sampai siang biasanya berkeliaran, ngamen. Siang ke sore biasanya mulai pada ngumpul lagi," kata Yadi.
Dikatakan Yadi, pihaknya bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind). Rencananya, melalui dinas tersebut pihaknya akan membuat surat kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang untuk menangani anak jalanan.
"Saya sudah bicara dengan kepala UPTD. Sudah dilakukan berbagai cara dari mulai lembut sampai ketegasan. Kita mau bersurat ke dinas nanti Satpol PP mudah-mudahan ada tindakan," pungkas Yadi.