Limawaktu.id, Jakarta – Partai Politik di Indonesia diminta agar mampu mendidik masyarakat untuk menjadi Cerdas, sehingga rakyat dapat memilih pemimpin yang benar termasuk memilih para anggota legislatif.
"Jadi tugas pertama parpol ke bawah adalah mendidik rakyat agar menjadi cerdas untuk dapat memilih pemimpin yang benar, termasuk memilih DPRD itu sendiri," terang "Jadi tugas pertama parpol ke bawah adalah mendidik rakyat agar menjadi cerdas untuk dapat memilih pemimpin yang benar, termasuk memilih DPRD itu sendiri," terang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro, saat Rapimnas Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI), Workshop Nasional 2023 bertajuk "Peran DPRD Kabupaten dalam Mensukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024" di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Menurut Suhajar, selain mendidik masyarakat, fungsi kedua dari parpol adalah mendorong sistem birokrasi yang sehat. Dengan begitu, kinerja birokrasi di pemerintahan lebih profesional sesuai dengan semangat demokrasi.
"Tugas yang kedua adalah mendorong birokrasi agar tumbuh menjadi profesional, ini berat, karena dalam praktik kita di lapangan ini (aparatur) terbagi dua, jumlahnya beda-beda ada lebih banyak yang ingin profesional, bekerja dan betul-betul mendorong demokrasi profesional," katanya.
Dia menjelaskan, dalam konteks negara demokrasi, parpol merupakan jembatan penghubung antara rakyat yang berdaulat dengan pemerintah yang dibentuk untuk menjalankan dan mengemban amanah kekuasaan.
"Jadi yang menjalankan kekuasaan adalah pemerintahan, yang membentuk pemerintahan adalah parpol, itulah demokrasi," tambahnya.
Dia menambahkan, untuk mendorong terciptanya sistem birokrasi yang profesional diperlukan dukungan dari DPRD. Karena itu, pihaknya berharap DPRD dapat tumbuh dengan kuat dan sehat terutama memasuki tahun Pemilu 2024.
"Karena itulah kalau sekiranya teman-teman DPRD tetap pada mendorong (birokrasi) menjadi profesional, insya Allah jumlah aparatur yang cawe-cawe semakin sedikit, jumlah aparatur yang semakin netral akan semakin banyak," ungkapnya.
Dia pun mewanti-wanti pentingnya Aparatur Sipil Negara (ASN) bersikap netral pada Pemilu mendatang. "Depan mata kita sekarang adalah persiapan Pemilu 2024 bulan Februari dan Pilkadanya di akhir tahun, dan mohon untuk menjaga agar (aparatur) semuanya netral," paparnya.