Sabtu, 21 Mei 2022 16:44

Pandemi Menjadi Berkah dengan Pengelola Sampah Menuju Sirkular Ekonomi Mandiri RW 18 Cipageran

Penulis : Bubun Munawar

Limawaktu.id,- Pada akhir Tahun 2019 manusia di seluruh belahan dunia dikagetkan dengan munculnya pandemi Virus Corona-Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor kehidupan baik dari sisi kesehatan, ekonomi maupun pengangguran.

Selain mengakibatkan ratusan ribu manusia yang meninggal dunia di Indonesia, aktivitas masyarakat, karyawan, pekerja, buruh pabrik terpaksa harus di rumahkan atau pengurangan waktu untuk bekerja hingga Pemutusan Hubungan Kerja.

Namun adanya pandemi Covid-19 ini tak membuat warga RT 04/RW 18 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi untuk menyerah pada keadaan, justru hal ini menjadi motivasi untuk bangkit menggerakan roda ekonomi sekaligus membantu pemerintah dalam penanggulangan sampah.

“Bagi kami Pandemi malahan menjadi berkah, karena sejak Oktober 2020 lalu kami berusaha untuk melakukan aktvitas ketahanan pangan warga dengan beternak lele di lingkungan kami,” terang Inisiator Gerakan Ekonomi Mandiri (Gemi) RT 04/18 Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, Arif Purnomo, usai Launching Kawasan Pengelola Sampah Menuju Sirkular Ekonomi Mandiri (Awas Sikoma), Sabtu (21/5/2022).

Menurut dia, dari kegiatan ternak lele tersebut akhirnya muncul kebutuhan akan pakan, namun harganya cukup tinggi padahal kebutuhannya juga tinggi, akhirnya dilakukan inovasi dengan melakukan ternak maggot.

“Kita membuat sirkuler dari ternak lele, lele dikasih makan maggot dan maggot menghabiskan makan sampah yang berasal dari rumah tangga sementara lelenya dimakan oleh warga kami. Dari satu kilo maggot membutuhkan sampah antara dua sampai tiga kilo,” sebutnya.

Dikatakan Arif,  awalnya hanya ada tiga kolam lele, setelah berjalan saat ini sudah berkembang menjadi Sembilan kolam ikan dengan kebutuhan maggot satu ton untuk pakan lele.

“Orientasi kami bukan profit tapi pengembangan usaha, sehingga keuntungan yang didapat dijadikan modal kembali. Dari ternak lele juga kami bisa memberi kepada warga antara setengah atau satu kilogram lele. Kami juga memproduksi Lesgo yaitu lele siap goreng, agar nilai jualnya menjadi lebih tinggi,” katanya.

Apa yang sudah dilakukan Gemi 0418 ini sudah memperlihatkan hasil secara ekonomi, yang awalnya warga mengeluarkan modal Rp.9 juta sekarang sudah bekembang menjadi aset senilai Rp.59 Juta selama satu setengah tahun.

Untuk mendukung aktivitas yang dilakukan oleh warga RW 18  ini, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup, Disdagkoperin dan Dinas Pangan dan Pertanian turun tangan memberikan bantuan dan pendampingan.

“Apa yang dilakukan warga RW 18 ini merupakan pilot project yang akan dikembangkan di wilayah lain di Kota Cimahi agar terjadi peningkatan ekonomi sekaligus mengurangi sampah yang dibuang warga,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi Lilik Setyaningsih.

“Jika didaerah lainnya ada yang tak memiliki lahan, maka bisa berkolaborasi dengan RW 18 ataupun mensuplai sampah untuk ternak maggot,” jelasnya.

Sementara Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, apa yang dilakukan oleh RW 18 ini sangat membantu Pemerintah Kota Cimahi dalam mengurangi sampah yang dibuang warga. Meskipun yang dilakukan warga RW 18 ini juga dilakukan RW lainnya namun belum maksimal.

“Nanti kita kembangkan lagi di RW lainnya dengan dibarengi pembinaan dan pelatihan sehingga bisa menyebar diseluruh RW yang ada di Kota Cimahi,” katanya usai melaunching Kawasan Pengelola Sampah Menuju Sirkular Ekonomi Mandiri (Awas Sikoma) RW 18 Cipageran.

Sedangkan Anggota DPRD Kota Cimahi Enang Sahri Lukmansyah mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh warga RW 18 ini sesuatu yang luar biasa, karena selain melakukan usaha pengurangan sampah juga berdampak pada ekonomi warga.

“DPRD akan mendukung hal positif yang dimunculkan oleh Pemekot Cimahi ini apalagi programnya sudah kelihatan hasilnya,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

    

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer