Rabu, 8 Juli 2020 16:54

Nyamuk DBD Sengat 2 Anak di Cimahi Hingga Meninggal

Penulis : Fery Bangkit 
Petugas saat melakukan fogging ke permukiman warga.
Petugas saat melakukan fogging ke permukiman warga. [Foto istimewa]

Cimahi - Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi bertambah setelah adanya anak berusia 7 tahun yang meninggal Juni lalu. Dengan penambahan itu, kasus kematian akibat sengatan nyamuk aedes aegypti menjadi dua orang.

"Kasus kematian akibat DBD ada 2 di 2 kelurahan. Anak berusia 7 dan 8 tahun," terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurahkman, melalui staffnya Eka Febriana disela-sela fogging, Rabu (8/7/2020).

Jumlah kasus DBD pun kembali meningkat berdasarkan data yang terhimpun hingga Juni. Tercatat sudah ada 263 warga Kota Cimahi yang terpapar virus dangue akibat gigitan nyamuk.

Rinciannya, Januari ada 55 kasus, Februari ada 59 kasus, Maret ada 42 kasus, April ada 40 kasus dan Mei 18 kasus dan Juni 49 orang. 

"Mengingat masa penularan sih mestinya udah di curva turun," ucapnya.

Masyarakat diminta waspada sebab DBD sukar untuk diprediksi. Apalagi, kata dia, Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya. 

"Jadi memang Cimahi ini setiap tahunnya selalu ada kasus DBD, jadi kita endemis," jelasnya.

Untuk mengatisipasi penyebaran DBD, masyarakat tetap harus menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.

"Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri (melakukan PSN), enggak akan ada yang meriksa. Jadi periksa jentik di rumah sendiri," imbuhnya.

Jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan-genangan air. Menurutnya, jika masyarakat menjalankan PSN di rumahnya masing-masing, seperti tidak membiarkan adanya genangan air, kasus DBD pun bisa dicegah.

"Insya Alloh kalau masyarakat menerapkan gerakan, enggak akan terlalu melonjak," sebutnya.

Untuk fogging seperti yang dilakukan hari ini di RW 02 Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, lanjutnya,
akan tetap dilakukan berdasarkan hasil verifikasi Puskemas di lapangan.

Namun pelaksanaan fogging akan disesuaikan dengan anjuran terkini seputar pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19).  Seperti menggunakan masker dan physical serta social distancing.

"Kalau memang membutuhkan dan dirasa perlu (baru fogging) dilaksanakan dengan mengutamakan tidak ada kerumunan. Jika ada indikasi perlausan kasus kita lakukan fogging di tempat-tempat yang terindikasi ada kasus untuk memberantas nyamuk DBD," jelasnya.

Selain itu, kata dia, tahun ini pihaknya membagikan larvasida serbuk dan cair di wilayah yang terdapat kasus DBD. Fungsinya, untuk memberantas nyamuk yang menularkan DBD.

Baca Lainnya