Limawaktu.id, Kota Cimahi -Dibutuhkan peran pemerintah, lembaga olahraga seperti KONI, serta masyarakat luas untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan atlet berbakat sejak usia dini. Tanpa adanya dukungan menyeluruh, potensi atlet mungkin sulit untuk berkembang secara maksimal.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Federasi Olahraga Karate Inodnesia (FORKI) Kota Cimahi saat pembukaan Kejuaraan Karate Forki Kota Cimahi, yang digelar di GOR Siliwangi, Lapang Tembak Gunung Bohong Kota Cimahi, Minggu, 10 November 2024.
Menurut Lucky mencetak seorang atlet membutuhkan kerja sama berbagai pihak. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk fasilitas atau pembiayaan, tetapi juga dalam hal pembinaan yang berkesinambungan, pelatihan yang intensif, serta dukungan moral dan motivasi.
“Kami memohon dukungan dari KONI Kota Cimahi dan masyarakat karena kami sudah berkontribusi di tingkat nasional bahkan internasional,” katanya.
Kejuaraan Karate Forki Kota Cimahi kali ini diikuti oleh 470 atlet dari 12 perguruan yang ada di Kota Cimahi, dari berbagai kategori. Dalam kejuaraan ini pihaknya menekankan pentingnya menjaga semangat karate.
“ Kita menjaring talenta dari kelas yang ada untuk menjadi aset Kota Cimahi serta memaksimalkan atlet-atlet, terutama yang berdomisili di Cimahi. Jadi, kita fokus pada atlet asli Cimahi tanpa perlu mengambil atlet dari luar,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II KONI Kota Cimahi, Roni Muhammad Rizal, mengungkapkan KONI berkomitmen menggali talenta muda Kota Cimahi yang memiliki minat besar dalam olahraga ini. Animo yang besar ini bisa menjadi aset berharga sekaligus penerus bagi atlet Cimahi sebelumnya.
“Kami melihat potensi atlet saat ini sangat bagus, sehingga diharapkan pada Forprov 2026 nanti, kita bisa meraih hasil terbaik,” katanya.
Pihaknya menargetkan yang terbaik untuk Kota Cimahi. Dari 60 cabang olahraga (cabor) yang terdaftar di KONI, ada 7 cabor yang sudah melakukan seleksi dan verifikasi.