Senin, 30 Januari 2023 20:08

Media Sosial jadi Andalan Menparekraf Sosialisasikan Pariwisata

Reporter : Wawan Gunawan
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno  menyampaikan keterangan pers  di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/01/2023).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/01/2023). [Humas Setkab]

Limawaktu.id,- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan,  Aktivitas ekonomi khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat tajam pasca pencabutan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 lalu.

“Aktivitas ekonomi khususnya di pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat secara signifikan dengan tingkat hunian kamar mencapai angka 80-90 persen di beberapa destinasi dan untuk destinasi favorit, Bandung, Yogyakarta, dan Bali malah mencapai angka 100 persen,” unglap Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan pers bersama Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/01/2023).

Dia menjelaskan, pihaknya kerap mengomunikasikan kebijakan pemerintah terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dengan tren yang ada di media sosial (medsos). Dengan gimik yang tepat dan pesan yang akurat, Sandiaga meyakini pesan yang dikomunikasian tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

“Kalau kita datar-datar aja, hanya memberikan kebijakan secara teknokratis, ini 55 persen populasi kita ini gen z sama milenial enggak peduli, enggak nyampe, enggak bisa penetrate, enggak bisa masuk ke dalam algoritma mereka. Jadi karena 8 jam sehari mereka on the internet, 3 jam dia on medsos, jadi caranya kita adalah menciptakan konten-konten yang bisa menangkap audiens kita di waktu yang tepat dengan message yang akurat,” kata Sandiaga.

Dia menambahkan, pihaknya juga menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas dalam penyampaian informasi.

“Tentunya dengan menggunakan tilik mahadata. Jadi kita pakai big data dalam mengomunikasikan kebijakan-kebijakan pemulihan [sektor parekraf] kita,” imbuhnya.

Dia menilai, fenoma yang terjadi di medsos dapat menjadi peluang untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Selain itu, imbuhnya, pembuatan konten kreatif juga bagian dari strategi untuk digitalisasi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Banyak sekali yang kita jadikan sebuah gimik di awal, tapi akhirnya itu adalah membuka peluang usaha, mencetak peluang agar… ya kayak si Alif [Cepmek] ini atau Bonge waktu itu di Citayam Fashion Week, mereka bisa mengangkat ratusan, mungkin ribuan konten-konten kreator lainnya, memberikan dampak ekonomi yang langsung bisa dirasakan di akar rumput,” ucapnya.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer