Sabtu, 9 November 2019 17:32

Luar Biasa! Tahun ini PPTQ Lahirkan Ratusan Penghafal Al-Qur'an

Penulis : Fery Bangkit 
 163 penghafal Al-Qur'an Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an (PPTQ) Misbahunnur diwisuda secara serentak di PPTQ Misbahunnur, Jln. Kolonel Masturi, Cimahi, Selasa (9112018).
163 penghafal Al-Qur'an Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an (PPTQ) Misbahunnur diwisuda secara serentak di PPTQ Misbahunnur, Jln. Kolonel Masturi, Cimahi, Selasa (9112018). [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Sebanyak 163 penghafal Al-Qur'an Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an (PPTQ) Misbahunnur diwisuda secara serentak di PPTQ Misbahunnur, Jln. Kolonel Masturi, Cimahi, Selasa (9/11/2018).

Acara wisuda para Hafizh Qur'an ke-8 itu berbarengan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awwal 1440 Hijriyah. Tak hanya wisuda, dalam kesematan itu digelar juga khitanan massal bagi 70 anak.

 163 penghafal Al-Qur'an Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an (PPTQ) Misbahunnur diwisuda secara serentak di PPTQ Misbahunnur, Jln. Kolonel Masturi, Cimahi, Selasa (9/11/2018).

Pimpinan PPTQ Misbahunnur, KH Badrus Sallam mengatakan, pada moment kelahiran, pihaknya ingin para wisudawan bisa meniru keteladanan Nabi Muhammad SAW. Setiap tahunnya, kata dia, lulusan para Tafhizh Qur'an selalu bertambah setiap angkatannya.

"Yang diwisuda 163. Jadi setiap tahunnya bertambah angkatan. Kalau digabungan dari pertama sampai sekarang sudah 630 wisudawan," terangnya. Mereka yang di wisuda itu berdasarkan beberapa tahap hafalan. Dimulai dari 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz dan paling tertinggi adalah 30 juz. "Jadi memang bervariasi," ucapnya.

Dikatakan Badrus, dalam mengajarkan tentang tahfizh ini, ada sejumlah skema yang diterapkan. Bagi mereka yang mengikuti khusus tahfiz, maka belajar di madrasahnya dikurangi. "Karena target mereka supaya 30 juz bisa tercapai. Seharinya yang reguler rata-rata setengah halaman harus dikuasai dan disetorkan," jelasnya.

Selain itu, pihak pesantren juga membuat kebijakan agar para santri tidak membawa ponsel atau gawai. Tujuannya, agar mereka fokus belajar. "Agar itu tidak terganggu, kami membuat kebijakan bahwa anak-anak tidak boleh bermain main dengan HP. Kalaupun bawa HP, kami ambil dan tidak dikembalikan lagi kepada mereka," tegasnya.

Para wisudawan dan wisudawati ini, lanjut Badrus, akan melanjutkan pendidikannya tergantung pilihan yang bersangkutan. Khusus penghafal 30 juz, sudah banyak instansi pendidikan yang siap menampungnya. "Mereka tinggal memilih. Kalau yang 30 juzz itu ada hadiah umroh, program dari yayasan, untuk memotivasi supaya tak leha-leha dalam menghafal Al-Qur'an," tandasnya. 

Baca Lainnya