Jumat, 16 Februari 2018 18:13

Lewat Laman Steemit, KSI Ajak Netizen Tangkal Informasi Hoax

Penulis : Fery Bangkit 
1st Steemit Mational Meetup Komunitas Steemit Indonesia (KSI) di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Jum'at (16/2/2018).
1st Steemit Mational Meetup Komunitas Steemit Indonesia (KSI) di Pendopo DPRD Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Jum'at (16/2/2018). [Limawaktu]

Limawaktu.id,- Informasi atau berita hoax lewat media sosial menjadi 'hantu' menakutkan. Pasalnya, meski tidak seseram hantu asli, namun hoax bisa membuat orang berselisih paham.

Menjamurnya informasi hoax pun menjadi atensi tersendiri, termasik bagi Komunitas Steemit Indonesia (KSI). Komunitas yang bergerak dibidang media sosial itu mengajak seluruh elemen masyarakat agar bijak dalam menggunakan akses internet.

Lewat akses www.steemit.com, KSI mengajak semua masyarakat lebih mengedepankan informasi yang kreatif dan inovatif.

Steemit merupakan platform media sosial terdesentralisasi yang memberikan penghargaan kepada pengguna ketika memposting tulisan-tulisannya, maupun untuk memberikan voting postingan-postingan orang lain yang dianggap menarik. Konten yang bisa diposting di Steemit berupa posting blog, maupun konten video.

Mariska Lubis, Ketua Komunitas Steemit Indonesia (KSI) chapter Bandung mengatakan pertemuan di Cimahi ini juga menandakan semakin besarnya pertumbuhan pengguna Steemit di Indonesia.

Pada tahun 2016, yang mana merupakan pertama Steemit mulai hadir di Indonesia, mengawali kiprahnya di Aceh. Setahun lebig berselang, khusus untuk Aceh saja, pengguna Steemit sudah mencapai lebih dari 4 ribu pengguna.

"Kreatifitas yang merupakan dasar dari Steemit, itu akan sangat bagus ketika digelar pertemuannya di kota kreatif," ujar Mariska disela-sela pertemuan Steemit di Cimahi, Jumat (16/2/2018).

Mariska melanjutkan, sebagai sarana bersosialisasi di dunia maya, Steemit memiliki banyak perbedaan dengan platform media sosial lainnya. Hal yang sangat penting dari Steemit, dengan kecanggihannya, Steemit mampu memfilter berbagai informasi hoax maupun plagiat yang diposting dan dibagikan pemilik akun.

"Platform ini secara otomatis, akan memfilter berbagai postingan yang dirasa tidak bermanfaat, negatif, hoax, dan plagiat. Artinya, platform ini mengedukasi penggunanya untuk bermedia sosial secara bijak," bebernya.

Sebab, laman Steemit banyak pengguna yang berasal dari luar negeri, terutama Amerika yang melahirkan Steemit, pengguna Steemit diharuskan menjaga sikap dan konten yang dibagikan demi menjaga nama baik negara.

"Lebih luas, jangan sampai kita pengguna Steemit dari Indonesia, menciptakan imej buruk lantaran konten yang dibagikan itu hoax, negatif, mengadu domba. Dewasa sedikit lah dalam bersosial media, stop ribut untuk sesuatu yang belum jelas kebenarannya," tegas Mariska.

Steemit berbeda dengan platform sosial media lainnya, yang fungsi utamanya hanya sebagai sarana promosi diri penggunanya. Lebih dari itu, Steemit mampu memberikan keuntungan, terutama segi finansial.

Setiap pengguna Steemik, bebas untuk membagikan konten apapun, seperti tulisan maupun video. Nantinya postingan tersebut akan memberikan reward jika banyak yang membaca dan menyukai.

"Apapun bisa dibagikan, misalnya hanya sekadar resep tumis kangkung yang sangat sederhana, tapi disukai oleh orang luar negeri, nah dari situ keuntungan buat kita. Bentuk feenya itu cryptocurrency," paparnya.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer