Rabu, 12 Maret 2025 16:04

Langkah Penting Tingkatkan Literasi Waqaf Diulas dalam Webinar MES Turki

Penulis : Bubun Munawar
Ketua Umum PWK MES Turki, Dyah Sisca Putri Prasmesti dan jajaran  menggelar seminar internasional secara daring bertajuk  “Peran Wakaf dalam Membangun Peradaban yang Luhur ”, belum lama ini
Ketua Umum PWK MES Turki, Dyah Sisca Putri Prasmesti dan jajaran menggelar seminar internasional secara daring bertajuk “Peran Wakaf dalam Membangun Peradaban yang Luhur ”, belum lama ini [Istimewa]

Limawaktu.id,  Isu Ottoman Waqf yang diangkat Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah Turki (PWK MES Turki) dalam bentuk seminar internasional secara daring dengan judul “Peran Wakaf dalam Membangun Peradaban yang Luhur ” dianggap penting dalam meningkatkan Literasi Waqaf.

Ketua Umum PWK MES Turki, Dyah Sisca Putri Prasmesti mengatakan, “Kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif dari kepengurusan baru berkolaborasi dengan komunitas Waqf Talk di Turki untuk menghidupkan kembali semangat wakaf di kehidupan modern”. acara ini merupakan salah satu upaya untuk mengenal lebih jauh mengenai sistem wakaf yang berkembang pesat pada masa kekaisaran Ottoman.

" Mengutip pidato Presiden Prabowo beberapa waktu lalu dalam acara milad Muhamadiyah ke 112, Pak Prabowo mengatakan jika beliau pernah belajar tentang peradaban sukses yang disebut kekaisaran Ottoman," kata Dyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Maret 2025..

Menurutnya, Presiden mengutip perkataan terkenal dari Kaisar Ottoman tersebut, “bahwa tidak ada negara yang berhasil tanpa pemerintah yang bersih, tidak ada kemakmuran tanpa keadilan, tidak ada negara yang berhasil kalau rakyatnya tidak bahagia dan sejahtera”. kekuatan kesultanan ottoman masa itu sudah barang tentu ditopang oleh sistem ekonomi yang mengacu pada syariah islam, sehingga Ottoman dapat bertahan lebih dari hampir 700 tahun (7 abad lamanya), demikian ungkap Dyah disela-sela acara kegitan tersebut.

Webinar tersebut membahas mengenai Ottoman Waqf dengan tujuan memperdalam pemahaman mengenai sistem perwakafan di era Kesultanan Utsmaniyah dan relevansinya dalam dunia modern.

Webinar tersebut menghadirkan sejumlah pakar dan akademisi – Prof. Raditya Sukmana (Professor Ekonomi Islam Universitas Airlangga) dan Dr. Aam Slamet Rusydiana (Dosen Sakarya University). Seminar ini membahas bagaimana sistem wakaf di era Ottoman berkembang menjadi salah satu pilar ekonomi dan sosial yang menopang kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang sifatnya berkelanjutan.

Perwakilan Duta Besar Republik Indonesia untuk Turkiye, mengatakan sangat mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada Masyarakat Ekonomi Syariah khususnya Pengurus Wilayah Khusus Turki karena telah menyelenggarakan kegiatan seminar dengan harapan dapat menambah wawasan dan memunculkan ide-ide baru mengenai ekonomi syariah.

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, dan pegiat ekonomi syariah dari berbagai negara. Mereka mengapresiasi MES Turki dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan literasi wakaf secara global dan harapannya generasi-generasi muda dapat menggiatkan ekonomi syariah yang lebih luas, sehingga diskusi berjalan sangat interaktif.

Harapan peserta kedepan, mudah-mudahan MES Turki dibawah kepemimpinan Dyah bisa lebih berkembang pesat, selain kepengurusan bergerak sangat kompak, jiwa militan para mahasiswa Indonesia yang belajar di Turki saat ini bisa menjadi pemicu semangat baru membangkitkan negara Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045.

untuk diketahui, Dyah Sisca Putri Pramesti selain duduk sebagai Ketua Umum PWK (Perwakilan Wilayah Khusus) MES Turki, dia juga sekarang sedang menempuh studi program doktoral S3 Ekonomi Bisnis di negara dua benua tersebut.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer