Jumat, 5 Juli 2019 15:27

Kisah Bintara, Anak Kecil yang Makin Mengecil

Penulis : Fery Bangkit 
Ahmad Rohiman anak yang mengalami penurunan berat bedan setelah operasi usus buntu.
Ahmad Rohiman anak yang mengalami penurunan berat bedan setelah operasi usus buntu. [ferybangkit]

Limawaktu.id - Malang benar nasib Ahmad Rohiman. Berat badan anak berusia 8 tahun itu menurun dratis sejak menjalani operasi">operasi usus buntu di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat (RSUD) April lalu.

Ahmad merupakan anak dari Ade Rohman (51) dan Halimah (32) yang tinggal di rumah kontrakan di Kampung Ciseupan, RT 02/07 Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Saat ditemui Jumat (5/7/2019), Ibunda Ahmad, Haliman menuturkan, Ahmad mulai mengeluhkan sakit sejak Maret 2019 panas dan muntah. Kemudian siswa kelas II SD itu dibawa ke beberapa dokter.

"Kata dokter lambungnya, ada juga yang bilang typus," ucap Halimah.

Sebab tak kunjung sembuh, Ahmad akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Kasih Bunda. Selama menjalani perawatan">perawatan, kata, Halimah, kondisi anaknya tak kunjung membaik.

"Gak ada hasil, malah mukanya merah, bengkak," ucapnya.

Kemudian, Ahmad dirujuk ke RSUD Cbabat, Jalan Amir Mahmud. Ia terpaksa harus dioperasi bulan April, sebab ada masalah pada ususnya. Sekitar tiga Minggu Ahmad dirawat di sana.

"Pas pulang, kondisinya langsung turun. Terus kontrol lagi ke rumah sakit, dan dirawat lagi 3 (tiga) minggu.

Setelah dilalukan operasi pada ususnya, lanjut Halimah, bobot tubuh anaknya itu jadi turun drastis. Awalnya, berat badan Ahmad 21 kilogram (kg), namun pasca dioperasi turun jadi 13 kg.

"Turunnya sampe 8 kg," ucapnya.

Kini, Ahmad terpaksa harus rutin menjalani kontrol ke dokter ahli gizi RSUD Cibabat. Selama menjalani perawatan, operasi hingga kontrol, beban biayanya agak terbantu dengan keberadaan Kartu Indonesia Sehat (KIS">KIS).

Sebab, kata dia, kalau hanya mengandalkan penghasilan suaminya, rasanya sangat sulit untuk menanggung biaya pengobatan anaknya itu. "Paling beli obat tambahannya," tandasnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menjelaskan, diagnosa awal Ahmad adalah post operasi ileostomi mucofasial ditambah Tuberkulosis (TB) paru.

"Ada masalah di usus, sehingga ususnya dipotong (melalui operasi) kurang lebih 25 cm," terag Rini, sapaannya.

Pemotongan usus itulah yang membuat berat badan Ahmad turun drastis. Sebab, imbas dari pemotongan usus itu penyerapan makanannya menjadi tidak optimal.

"Dan diperparah dengan TB Paru yang menyebabkan berat badannya turun," jelasnya.

Baca Lainnya