Senin, 28 Oktober 2024 12:01

Jong Cimahi Menguji Komptensi Dikdik-Bagja

Penulis : Bubun Munawar
Paslon Dikdik-Bagja  menandatangani Pakta Integritas diatas materai sebagai bukti komitmen untuk memajukan Kota Cimahi.
Paslon Dikdik-Bagja menandatangani Pakta Integritas diatas materai sebagai bukti komitmen untuk memajukan Kota Cimahi. [Istimewa]

Limawaktu.id, Cimahi - Kaum muda di Kota Cimahi mengaku resah karena hanya dijadikan segmentasi pemilih saja saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), namun ide dan gagasannya  terkadang tidak didengar.

''Jong Cimahi lahir sebagai keresahan karena pemuda itu hanya dijadikan segmentasi pemilih saja dalam setiap Pilkada, tapi ide dan gagasannya tidak didengar,'' ungkap Ketua Jong Cimahi, Randy Rinaldo.

Menurut Randy, saat ini terdapat 170 ribu pemuda atau mencapai 40 persen lebih dari jumlah hak pilih di Pilkada Cimahi 2024. Karenanya,  Ratusan pemuda yang tergabung dalam Jong Cimahi  dan kalangan Gen Z  melakukan aksi 'penculikan' terhadap pasangan Calon Walikota - Wakil Walikota Nomor Urut 1, Dikdik S Nugrahawan-Bagja Setiawan untuk bisa menguji kompetensi para Calon Walikota dan Wakil Walikota yang tengah bertarung di Pilkada Cimahi 2024 ini.

“Hanya Paslon nomor 1 Dikdik-Bagja yang bersedia diuji. Padahal Paslon di Cimahi ini tidak hanya Pak Dikdik-Bagja saja, ada Paslon lainnya, dimana kita ketahui secara bersama-sama, disini justru Palon nomor 1 yang menantang, untuk diculik,” ungkap Randy, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/2024).

Dalam sesi wawancara, salah satu anggota Jong Cimahi, Budi menanyakan tingginya masalah pengangguran di Kota Cimahi. Selain itu, Budi pun menanyakan bagaimana program Dikdik-Bagja untuk menyiapkan fasilitas healing murah bagi masyarakat Cimahi.

Sedangkan pertanyaan dari  Siti Nurjanah dari Pasirkaliki Cimahi Utara, dirinya mengungkap bagaimana sosok pemimpin Kota Cimahi supaya jangan sampai tersandung kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) hingga ditangkap KPK, seperti pemimpin yang sudah-sudah.

“Bagaimana cara bapak, seandainya nanti terpilih, menjadi Walikota Cimahi, untuk tidak terjerat kasus KKN, Pak, dilihat dari tiga walikota sebelumnya kan sampai terjerat kasus ,” tanya Siti.

Dikdik mengakui bahwa pengangguran di Kota Cimahi secara presentase tertinggi di Jawa Barat. Tapi, kata dia, secara jumlah absolut, sebenarnya masih jauh dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi, angka pengangguran terbuka di Kota Cimahi tahun 2023 mencapai 10,52 persen atau 33.192 orang. Jumlah prosentase itu menjadi yang tertinggi di Jawa Barat. Sedangkan jumlah pengangguran di Kota Bandung mencapai 116.430 jiwa atau setara 8,83% dari jumlah penduduk yang berjumlah 2,506 juta jiwa.

Dikdik memastikan telah memiliki strategi untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota Cimahi ini.

“Perusahaan atau Industri di Kota Cimahi harus diisi oleh warga Kota Cimahi, menciptakan Investor di Kota Cimahi agar dapat diisi oleh masyarakat Kota Cimahi, membuat kekuatan sumber daya manusia, sehingga dan bisa mengisi kesempatan dan peluang oleh masyarakat Cimahi itu sendiri,” tegasnya.

 Terkait masalah healing, Dikdik-Bagja  akan membuka lahan-lahan pariwisata yang baru di Kota Cimahi, mulai dari perluasan kawasan pedestrian Alun-Alun Cimahi atau yang sering disebut Braga Cimahi hingga kawasan wisata terpadu di Cireundeu.

Sedangkan mengenai komitmen anti korupsi, Dikdik menegaskan bahwa hal itu berangkat dari niat di hati seorang pemimpin.

''Pertama kembali kepada niat, saya dengan Pak Bagja berniat untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Kota Cimahi, dan memahami aturan yang berlaku, karena tentu setiap langkah yang saya ambil, terukur dari sisi ada batasan-batasan, serta implementasi dari sebuah kebijakan-kebijakan maka yang harus dilakukan, bagaimana setiap pelayanan harus mengacu kepada SOP,” tegas Dikdik.

Jadi tambah Dikdik, untuk menghindari terjadinya penyelewengan, maka Standar Operasional Prosedur dalam pelayanan itu mutlak dilakukan.

“Yang berikutnya, kita manfaatkan kemajuan jaman, yaitu suatu pelayanan yang berbasis elektronik, bisa membatasi terjadinya penyelewengan dan penyimpangan,” jelas Dikdik.

Berbagai penjelasan dari Paslon Dikdik-Bagja dinilai sangat memuaskan dan terbukti sebagai pasangan pemimpin yang kompeten dan peduli terhadap pemuda serta Gen Z. Jong Cimahi juga  meminta kepada Paslon Dikdik-Bagja untuk menandatangani Pakta Integritas diatas materai sebagai bukti komitmen untuk memajukan Kota Cimahi.

Baca Lainnya