Bandung (limawaktu.id), - KPID Jawa Barat siap mengawal dan menyambut Analog Swicth Off (ASO) yang akan dimulai pada 2 November 2022 mendatang. Meski pada ASO ini di Jabar akan dimulai di kawasan Megapolitan, yakni kota dan Kab. Bogor, Kota Depok, dan Kota dan Kab. Bekasi.
"Hasil riset tentang lembaga penyiaran dan masyarakat Jawa Barat sudah siap menyambut digital switch on, " kata Ketua KPUD Jabar, Adiyana Slamet, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Aula Gedung Sate, Jumat (28/10/2022).
Menurut Adiyana, bersamaan dengan ASO, KPID Jabar menggelar KPID Award ke-15 tahun 2022. Acara ini menjadi momentum batas akhir ASO sesuai dengan perintah Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Dalam UU Cipta Kerja Pasal 60A, disebutkan selambat-lambatnya dua tahun sejak UU ini diterbitkan. Dengan demikian, ASO harus sudah terwujud di Indonesia, tepatnya pada Rabu tanggal 2 November tahun 2022.
“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa KPID Jabar tetap tegak lurus mengawal ASO tepat waktu pada 2 November 2022 sesuai dengan amanat UU,” ujar Adiyana.
Ia menyebutkan bahwa penghentian siaran analog memang penuh dinamika. Akan tetapi, negara tidak boleh kalah karena kepentingan publik harus diutamakan.
Selain batas akhir ASO, ia menjelaskan bahwa pelaksanaan Anugerah Penyiaran KPID Jabar ke-15 Tahun 2022 juga bertepatan dengan 20 tahun UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
“KPID Jabar berharap agar revisi UU ini segera selesai agar semua target yang ingin kami capai dapat terealisasikan,” imbuh Adiyana.
Berkaitan dengan persiapan masyarakat dan lembaga penyiaran, Adiyana meyakinkan bahwa semua sudah siap. Pihaknya bersama Fikom Unpad dan Fisip Unpas, sudah melakukan riset tentang kesiapan ASO.
"Kami mulai dari hal ilmiah sampai entertain sudah kami lakukan. Dari bulan kemarin kami sudah melakukan sosialisasi tentang kesiapan masyarakat dan lembaga penyiaran," ujarnya.
Sementara Dekan Fikom Unpad DR. Dadang Rahmat mengatakan, riset bahwa masyarakat sudah siap. Bahkan bukannya membeli set top box (STB), malah membeli pesawat televisi yang sudah digital.
"Kalo tidak selesai 2 November ini, mau sampai kapan. Banyak hal yang akan terlewati. Lembaga penyiaran sudah siap dan masyarakat pun sudah menunggu beralih ke digital," kata Dadang.