Senin, 1 Juli 2019 18:39

Jika 5 Hektare Padi di Cimahi Gagal Panen, ini Jumlah Kerugiannya

Penulis : Fery Bangkit 
Tanah Sawah Menjadi Retak-Retak Karena Air Tidak Mengalir.
Tanah Sawah Menjadi Retak-Retak Karena Air Tidak Mengalir. [limawaktu]

Limawaktu.id - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi memprediksi, jumlah kerugian jika padi di lahan pertanian 5 hektare gagal panen mencapai Rp 140 juta. Itupun jika benar-benar gagal panen.

Lahan pertanian sawah seluas 5 hektare yang terancam mengalami kekeringan akibat dampak kemarau itu berada di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

"Kurang lebih Rp 140 juta, dengan produktivitas 6,5 ton per Ha (hektare) gabah kering," terang Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Mita Mustikasari saat dihubungi via pesan singkat, Senin (1/7/2019).

Sebetulnya, kata dia, biaya tanam atau produksi yang dikeluarkan oleh petani disana hanya sekitar Rp 20 juta untuk 5 hektare sawah. Namun jika kondisi tidak sampai panen alias gagal panen, maka kerugiannya bisa mencapai Rp 140 juta.

"Sebenarnya petani baru mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 4 juta per hektare," terang Mita.

Dikatakannya, jika dalam dua pekan ke depan sawah itu tidak dialiri air juga, maka kemungkinan gagal panen akan benar-benar terjadi. "Kalau dalam 2 minggu ini tidak turun hujan, kemungkinan gagal panen," ujarnya.

Sebelumnya, sawah di Kampung Pasir Kiara sudah mengalami kekeringan akibat dampak musim kemarau sejak sebulan lalu. Total ada 15 hektare lahan sawah yang terdampak. Untungnya, 10 hektar lahan sudah bisa diselamatkan.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer