Limawaktu.id - Para petani di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan, pembagian bantuan alat pertanian selama ini, termasuk saat Hari Krida Nasional (HKN), Kamis (21/3/2019) diduga tidak tepat sasaran.
HKN yang diselenggarakan di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Ngamprah itu dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman.
Tihar (48) Ketua Kelompok Tani Tridas Jayasari di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang mengaku, pihaknya tidak pernah menerima undangan apapun dari dinas terkait perihal acara itu, sehingga tidak menolak hadir dalam acara itu.
"Belum pernah menerima undangan, padahal kami juga butuh bantuan alat pertanian. Sehingga tidak ada perwakilan kelompok tani yang datang ke acara tersebut," katanya, Kamis (21/3/2019).
Tihar mengakui, selama ini bantuan pertanian tidak pernah tepat sasaran. Sebab setiap tahun bantuan hanya diberikan kepada kelompok tani tertentu saja, yang memiliki kedekatan dengan dinas.
"Kami kecewa karena puluhan tahun menekuni bidang pertanian, namun selama ini belum pernah ada perhatian pemerintah khususnya dalam penyediaan bantuan pertanian. Padahal pengajuan bantuan sudah sering," bebernya.
Dia menuturkan, petani yang tergabung dalam kelompok tani di wilayah Lembang jumlahnya sangat banyak. Namun belum keseluruhan kelompok tani yang ada menerima bantuan pemerintah, baik bantuan berupa Sarana Produksi Pertanian (Saprodi) seperti benih dan pupuk, maupun bantuan alat pertanian (alsintan).
"Bisa dikatakan, antar petani sering kali terjadi kecemburuan karena bantuan hanya diberikan untuk kelompok yang itu-itu saja. Kalau begini terus, gimana petani kecil bisa maju," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, KBB Ida Nurhamida menuturkan, HKN kali ini dihadiri sekitar 7.000 orang yang terdiri dari 6.800 petani serta 200 orang aparat Dinas Pertanian Bandung Barat.
"Maksud kegiatan ini untuk mengapresiasi petani, pekebun, peternak dan nelayan dalam upaya peningkatan motivasi dan kegairahan dalam pembangunan sistem dan usahanya serta meningkatkan kepemimpinan dan kemandirian," ucap Ida.