Jumat, 12 November 2021 23:12

Jaswita Optimis Investasi di Kapal Pinisi di Labuan Bajo

Reporter : Iman Nurdin
Kapal Pinisi milik PT Jaswita Bumi Persada di Labuan Bajo, NTT
Kapal Pinisi milik PT Jaswita Bumi Persada di Labuan Bajo, NTT [Istimewa]

KOTA BANDUNG, (limawaktu.id) -- Investasi usaha di sektor wisata Jaswita Jabar ke pengembangan kapal Pinisi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). mulai memperlihatkan hasil. Setelah Covid-19 yang mendera sektor wisata, kini BUMD milik Provinsi Jawa Barat ini optimis wisata akan kembali bangkit.

Direktur Utama PT Jaswita Bumi Persada, Deni Nurdyana mengatakan, di awal pengembangan usaha wisata kapal pinisi Labuan Bajo ini, terkendala oleh pandemi Covid-19. Seluruh sektor wisata terkena dampak paling berat, termasuk Jaswita Jabar.

"Kita berusaha semaksimal mungkin agar tetap bertahan dan tidak melakukan pemutusan kerja. Ini bantuan banyak pihak," kata Deni kepada wartawan di sela-sela acara HUT ke-4, Jaswita Jabar, di Hotel Preanger, Bandung, Jumat (12/11/2021).

Deni mengatakan, Labuan Bajo memiliki peluang bisnis cukup tinggi karena menjadi salah satu destinasi prioritas pemerintah pusat. Selain wisatawan mancanegara datang berwisata ke sana, wisatawan domestik cukup tinggi, terutama warga Jabar.

"Kami berinvestasi di sana, saham kita 70 persen dan 30 persen milik PT TIbra Bajo. Baru bulan ini kita sudah ada 4 trip," kata Deni.

Deni mempromosikan, kapal pinisi milik Jaswita diakuinya paling keren dalam desain dan fasilitasnya yang lengkap. Apalagi kapal pinisi ini sasarannya kelas premium. sehingga memberi kenyamanan wisatawan menikmati wisata laut. Dengan harga sewa Rp70 juta untuk dua hari satu malam, pengunjung mendapat layanan lengkap mengantarkan dari pulau-pulau kecil di sekitar Labuan Bajo.

"Kita baru punya satu kapal, hingga tahun 2023 kami menargetkan memiliki 3 unit kapal pinisi," tambah Deni.

Nilai investasi kapal pinisi ini, mencapai 10 miliar yakni untuk pembelian dan perbaikan kapal. Deni optimis, break event point (BEP) bisa dicapai pada tahun ketiga. .

Sementara itu, Komisaris Utama PT Jaswita Bumi Persada, Yossi Irianto mengatakan, tahun 2021 merupakan antiklimaks pademi Covid-19. BUMD yang semula bergerak utamanya di sektor wisata, menyesuaikan diri dengan core bisnis pandemi.

"Kita berusaha memaksimalkan untuk survive, apalagi tahun 2021 sebagai fase klimaks pandemi, kita mengubah core bisnis pandemi. kita meloncat dari core bisnis utamanya ke core bisnis pandemi," ujar Yossi.

Di ulang tahun ke-4 ini, kata Yossi, Jaswita sudah melewati dua tahun sulit ini.  Perusahannya harus bangkit dan berinovasi sekaligus beraksi. Jaswita harus memanfaatkan momentum tren Covid yang terus turun, walaupun belum selesai.

"Mudah-mudahan pandemi ini terus menurun, dan Jaswita kembali tumbuh dan bangkit," pungkasnya.

 

Baca Lainnya