Limawaktu.id - Jumlah peserta Perkiraan Permintaan Masyarakat Keluarga Berencana (PPM-KB) baru yang dicanangkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2019 di Kota Cimahi melenceng dari target.
Awalnya, BKKBN memberikan target kepada Pemkot Cimahi sebanyak 10.363 pasangan menjadi peserta KB. Namun yang terealisasi hanya 4.091 pasangan atau 38,636 persen. Rinciannya, Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 1.153 pasangan dan non MKJP atau KB aktif 2.938 pasangan.
"PPM yang di tetapkan oleh BKKBN terlalu tinggi untuk Kota Cimahi. Selain itu kepesertaan ber-KB di Kota Cimahi sendiri sudah mencapai 78,89 yang berarti untuk mencari akseptor KB baru susah," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A), Rosi Desrita saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Hardjakusumah, Selasa (21/1/2020).
Kepesertaan KB di Kota Cimahi sendiri masih didominasi KB aktif. Dari Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yakni 15-49 yang mencapai 92.399 pasangan hingga tahun 2019, jumlah peserta KB aktif atau jangka pendek mencapai 72.897 pasangan.
Rinciannya, pengguna IUD sebanyak 19.492 pasangan, MOW ada 2.794 pasangan, MOP ada 202 pasangan, Kondom ada 1.733 pasangan, Implan ada 869 pasangan, Suntik ada 38.204 pasangan dan Pil ada 9.606 pasangan.
"Kalau peserta KB MKJP baru 23.354 pasangan. MKJP untuk di Cimahi sendiri masih rendah. Banyaknya jangka pendek," kata Rosi.
Tahun ini, ujar Rosi, Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan pihaknya adalah terus mengedukasi masyarakat Kota Cimahi agar beralih menggunakan KB jangka panjang atau MKJP. "Program MKJP itu harus kita mulai perlahan ke masyarakat," katanya.
Untuk mengedukasi masyarakat perihal KB, pihaknya bakal mengandalkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kota dan Tim Penggerak Desa (TPD) Kota Cimahi. Tercatat ada 70 Kader Pos KB dan 320 Subpos KB yang sudah disiapkan.
Selain itu, dalam mengedukasi kepesertaan KB ini pihaknya juga mendapat sokongan bantuan dari 1.728 kelompok akseptor KB se-Kota Cimahi. "Kita mulai ke maysarakat untuk memberikan advokasi bagaimana msyarakat mulai beralih ke MKJP. Kita pelan-pelan akan ditingkatkan MKJP-nya," pungkasnya.
Sekedar informasi, tujuan dari program KB ini adalah untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan Normal Keluarga Kecil Bahagia sejahtera (NKNBS) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertumbuhan penduduk.