Limawaktu.id - Pemkot Cimahi berencana mengusulkan sebanyak 250 kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun ini. Rencana usulan tersebut terus dimatangkan melalui proses Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Anjab dan ABK).
"Kalau lihat kebutuhan saya mengusulkan paling tidak 250, walaupun belum memenuhi," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Cimahi, Ahmad Saefulloh saat dihubungi, Selasa (14/4/2020).
Dikatakan Ahmad, jika melihat kebutuhan, hampir setiap Organisasi Perangkat Daerah (ODP) di lingkungan Pemkot Cimahi butuh tambahan SDM PNS. Penambahan dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 pun, kata Ahmad, belum menutup kekurangan pegawai.
Apalagi setiap tahunnya ada sekitar 100 lebih PNS yang memasuki Batas Usia Pensiun (BUP). Total abdi negara saat ini di Kota Cimahi mencapai 4 ribu lebih.
"Kalau lihat faktanya, di semua lini kekurangan. Kalau ngitung dari 5 tahun terakhir, misal yang pensiun 100 pegawai. Berarti 5 tahun terakhir udah 500 yang pensiun," ungkap Ahmad.
Berdasarkan jadwal penerimaan, Pemkot Cimahi akan mendapatkan tambahan amunisi dari Seleksi CPNS tahun 2019. Namun, kuota yang didapat sangat jauh dari kebutuhan, yakni hanya 99 formasi. Itupun ada satu formasi yang tidak akan terisi, yakni Spesialis Paru.
Proses seleksi tersebut baru selesai tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan menuju Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Namun tahapannya harus tertunda karena adanya wabah Corona Virus Disease (Covid-19).
Terpisah, Kepala Bagian Organisasi pada Setda Kota Cimahi, Siti Fatonah menambahkan, proses Anjab dan ABK kebutuhan PNS tetap berjalan. "Untuk Anjab ABK atau penilaian PNS masih berjalan. Kemarin pengajuan PNS ada penundaan," tegasnya.
Dikatakan Siti, dokumen Anjab dan ABK sudah ada berdasarkan penghitungan kebutuhan sesuai formasi. Hanya tinggal divalidasi oleh pemerintah pusat. Namun sepertinya proses tersebut terhambat dengan mewabahnya virus corona.
"Kemarin BKN (Badan Kepegawaian Nasional) belum ada lagi (informasi), meskipun ada undangan untuk validasi. Tapi keburu ada Covid ini, jadi ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," jelasnya.
Menurut Siti, jika melihat kebutuhan, memang hampir setiap lini membutuhkan SDM tambahan. Sebab, kata dia, hingga saat ini masih ada posisi seperti Kepala Seksi atau Kassubag yang belum memiliki staff.
"Tenaga administrasi juga kurang, selain pendidik dan medis. Ada yang enggak punya staf," pungkasnya.