Limawaktu.id,- Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi hingga Oktiber ini baru sekitar 63,65.
Kapala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi Chanifah Listyarini menyebutkan, APBD Perubahan Kota Cimahi 2022 mencapat Rp1,6 Triliun sedangkan APBD Murninya Rp1,4 Triliun.
“Penyerapan APBD sampai hari ini mencapai 63,675% atau sekitar Rp1 triliun,” sebutnya, kepada awak media, Rabu (26/10/2022).

Menurut dia, dengan target penyerapan 85 persen, penyerapan terjadi pada belanja operasional, belanja modal dan belanja tidak terduga. Sampai hari ini tinggal tersisa waktu dua bulan lagi.
“Kita tetap akan mengejar penyerapan anggaran dari belanja modal yaitu pembangunan fisik, kemudian ada juga pembelian tanah Cibodas, serta penyelesaian pembayaran beberapa proyek perbaikan jalan yang mungkin sekarang dilaksanakan tapi kan belum dibayar itu jadi target kita,” jelasnya.
Dia menyebutkan, pihaknya memprioritaskan pembangunan fisik yang memang harus dituntaskan seperti renovasi Lapangan Sangkuriang, kemudian juga jalan-jalan di beberapa titik yang harus diselesaikan dan terus dibayar kemudian juga ada pembelian tanah Cibodas.
“Kita tak hanya mengejar penyerapan saja tetapi bagaimana tertib administrasi juga harus menjadi perhatian, sehingga kita ekstra hati-hati dan melakukan pengwalan untuk masing-masing OPD yang dilaksanakan setiap dua mingguan, yang secara periodik kita akan terus pantau teman-teman dan juga warning keberapa belanja yang memang harus menjadi perhatian dari masing-masing OPD,” sebutnya.
Hingga Semester kemarin memang serapannya tergolong lambat karena kegiatan pembangunan fisik belum dibayar seperti pembangunan Mal Pelayanan Publik, yang dibayarkan setelah kegiatan itu selesai
“Memang ada termin tapi pelunasan itu setelah selesai pembangunan fisiknya,” katanya.
Untuk menambah pendapatan, tahun ini akan dilakukan usaha mendapatkan pendapatan dari aset-aset yang ada seperti Aula Kelurahan mungkin bisa Sabtu atau Minggu bisa digunakan untuk hajatan dan lain sebagainya.
“mungkin nggak banyak tapi ini menjadi salah satu pendapatan yang memang secara legal itu boleh kita lakukan,” pungkasnya.