Limawaktu.id - Langkanya curah hujan ternyata sangat berdampak terhadap harga sejumlah sayuran di pasar tradisional Kota Cimahi. Harga pun ikut naik karena menyusutnya pasokan dari petani.
"Kalau musim kemarau rata-rata komoditas sayuran pada naik," kata Ketua Paguyuban Pasar Cimindi, Asep Rohendi saat ditemui, Selasa (9/7/2019).
Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada komoditas jenis cabai merah tanjung yang kini menyentuh Rp 70-80 ribu per kilogram (kg). Kemudian pada cabai merah yang mencapai Rp 60-70 ribu per kg.
"Sebelumnya pedagang hanya jual cabai merah tanjung kisaran Rp 30-40 ribu dan cabai merah kisaran Rp 20-30 per kg," terang Asep.
Selain itu, kenaikan jiga terjadi pada jenis sayuran lainnya seperti kentang, buncis, kacang panjang, timun dan jenis lalap-lalapan lainnya.
Menurut Asep, penyebab tingginya harga sejumlah sayuran itu dikarenakan tak seimbangnya permintaan dengan ketersediaan barang. "Permintaan barang tinggi, tapi stok barang sedikit. Musim kemarau kan berakibat kekurangan air buat pertanian, terus suplai sayuran dari luar Jawa Barat juga berkurang," pungkasnya.
Jajang Rohendi (29), petani sayuran di Kampung Lebak Saat Girang, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi membenarkan dampak luar biasa harga sayuran jika dimusim kemarau.
Saat ditemui di kebun miliknya, Kamis (9/7/2019), ia menuturkan bahwa saat hujan sangat langka turun, harga dari sejumlah sayuran itu biasanya cenderung malah mengalami kenaikan.
"Kalau dampak kemarau hampir tiga bulan ini cukup luar biasa. Biasanya harga memang naik, karena kan stok dari petaninya juga kurang jadi langka sayurannya," jelasnya.