Limawaktu.id, Di Jawa Barat atau suku Sunda dikenal dengan ragam jenis kesenian tradisionalnya, salah satunya adalah alat musik tradisional Calung. Calung merupakan alat musik kesenian tradisional yang menjadi simbol budaya bagi masyarakat Sunda.
Calung adalah waditra jenis alat pukul yang terbuat dari bahan bambu. Pada mulanya waditra ini merupakan seni kalangenan (bersifat hobi), namun pada perkembangannya Calung telah menjadi seni pertunjukkan yang populer. Istilah Calung berasal dari kata ca= maca(baca), lung= linglung (bingung).
Di Kota Cimahi, Jawa Barat, ada sebuah grup Seni Calung yang menamakan dirinya Gapura Olohok Grup, dari Kecamatan Cimahi Utara, dengan personilnya terdiri dari kang Oji (Melodi), Abah Oha (Penerus 1), Abah Godeg (Penerus 2) , Zaenal (goong), Agus (vocal), Risky (Kendang) dan Abah Otong (MC).
“Kami ingin menghidupkan kembali seni Calung, khsusnya Gapura Olohok Grup ini yang sempat vakum beberapa waktu lalu,” kata Oji, saat perform di Studio 7 Cimahi, Jalan Kamarung Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara, Senin (13/11/2023).
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap dukungan dari seluruh masyarakat pecinta seni terutama penggemar Calung di Kota Cimahi dan daerah lainnya, sehingga keberadaan seni calung ini tidak punah ditelan zaman.
“Kami harapkan dukungan dari seluruh masyarakat, para pimpinan seni sunda dan terutama dari Pemkot Cimahi,” tuturnya.
Hal yang sama disampaikan Abah Otong selaku MC di Grup Calung Gapura Olohok. Dia menerangkan, meski sudah berdiri sejak lama, namun keberadaan grup ini sempat terhenti karena adanya pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, serta persoalan perijinan yang dianggap sulit saat Pandemi Covid 19.
“Alhamdulillah sekarang perijinan kembali dibuka sehingga seni calung akan kembali bangkit,” terangnya.
Dirinya mengajak kepada seniman yang mencintai seni Sunda untuk membangkitkan lagi seni Calung dengan mengoriginalkan kembali seni calung seperti berkembang sejak awal kelahirannya, dimana dalam penampilannya terdiri dari bodoran dan lagu-lagu.
“Saat ini banyak grup calung yang hanya terdiri dari lagu saja, padahal calung juga terdapat unsur lawaknya, jadi kami mengajak para seniman untuk kembali mengroriginalkan seni calung ini tak hanya lagu dari awal sampai akhir penampilan,” tuturnya.
Dengan kembali mengoroginalkan seni calung ini maka warga Sunda kembali memiliki kebanggan terhadap seni tradisional khususnya calung.
“Mari kita originalkan kembali seni calung ini sebagai salah satu seni buhun Jawa Barat,” pungkasnya.