Limawaktu.id,- Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk intens meningkatkan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes), terutama memakai masker, dengan cara persuasif.
"Sesuai arahan Pak Kapolda dan Pak Pangdam agar Satpol PP, TNI, Polri di Kota Tasikmalaya bersemangat meningkatkan penegakan hukum dengan persuasif khas Jabar," ucapnya, saat Kunjungan ke Kota Tasikmalaya, Kamis (21/1/2021).
Menurut Emil, vaksinasi COVID-19 di Kota Tasikmalaya akan dilakukan dalam waktu dekat. Ia berharap vaksinasi di Kota Tasikmalaya berjalan optimal.
"Ruang isolasi bisa lebih memadai, penegakan kedisiplinan meningkat dan vaksinasi berhasil, itulah harapan kami untuk Kota Tasikmalaya," tuturnya.
Tak hanya itu, Emil juga menyemangati pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
Dikatakannya, dirinya berkomunikasi melalui pengeras suara dengan pasien COVID-19 dari luar gedung rawat inap.
"Di belakang saya ada pasien-pasien COVID-19. Tadi saya menyapa dan memberi suntikan semangat dan optimisme," ucap Emil.
Emil mengatakan, rata-rata pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD dr. Soekardjo sembuh dalam waktu kurang dari 14 hari. Selain masyarakat umum, dokter dan perawat yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjalani perawatan di RSUD dr. Soekardjo.
"Ada yang baru datang sehari sampai lima hari tapi rata-rata kurang dari 14 hari sudah sembuh. Karena tingkat kesembuhan di Kota Tasikmalaya di atas 80 persen yang mengindikasikan pasien sembuh lebih banyak," tuturnya.
Gedung rawat inap Mitra Batik RSUD Dr. Soekardjo yang dibangun dari APBD Jabar belum diresmikan. Kendati begitu, gedung tersebut sudah diizinkan beroperasi karena kondisi darurat.
"Kebetulan gedung perawatannya bagus sekali ini anggarannya dari Pemda Provinsi Jabar. Belum diresmikan tapi karena darurat kami izinkan untuk dipergunakan jadi ruang isolasi," ucapnya.
Emil berharap, warga yang terkonfirmasi COVID-19 namun bergejala ringan untuk tidak memaksakan dirawat di rumah sakit, tetapi memanfaatkan fasilitas di puskesmas.
"Manfaatkan juga gedung-gedung seperti asrama dan hotel yang sudah dipersiapkan sehingga keterisian di rumah sakit bisa turun sampai 60 persen," katanya.